Bagi mahasiswa penerima gaji yang mengajukan aplikasi penerimaan ke universitas, aplikasi tersebut menyertakan bukti bahwa ia sedang bekerja untuk mendapatkan gaji agar memenuhi syarat untuk mendapatkan poin bonus atas nilai ujian masuk. Namun, setelah menerima surat penerimaan, mahasiswa tersebut mengajukan surat pengunduran diri di tempat kerja. Kemudian, mahasiswa tersebut mengajukan aplikasi pembebasan biaya kuliah karena ia adalah anak dari seorang prajurit cacat atau martir perang.
Lalu, bagaimana kasus ini seharusnya diselesaikan? Dalam kasus rumah tangga miskin atau hampir miskin, yang meminta dokumen dari pemerintah daerah tetapi meminta pembebasan biaya pendidikan, pemerintah daerah menerbitkan surat keterangan miskin, tetapi tidak sesuai dengan kenyataan. Bagaimana kasus ini seharusnya diselesaikan, atau haruskah kita hanya mengandalkan dokumen yang ada untuk menerapkannya? (lanhuong***@gmail.com)
* Membalas:
Pada tanggal 3 September 2025, Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 238/2025/ND-CP yang menggantikan Peraturan Pemerintah Nomor 81/2021/ND-CP tanggal 27 Agustus 2021, yang mengatur mekanisme pemungutan dan pengelolaan biaya pendidikan bagi lembaga pendidikan dalam sistem pendidikan nasional, serta kebijakan mengenai pembebasan dan pengurangan biaya pendidikan, dukungan biaya pembelajaran, dan harga layanan di bidang pendidikan dan pelatihan. Beberapa ketentuannya adalah sebagai berikut:
Pasal 5, Pasal 19 Keputusan No. 238/2025/ND-CP menetapkan: “Pembebasan, pengurangan, atau dukungan biaya pendidikan tidak berlaku bagi mereka yang menerima gaji atau biaya hidup selama belajar, atau bagi mahasiswa pascasarjana atau mahasiswa doktoral (kecuali yang ditentukan dalam Pasal 9, Pasal 11, Pasal 15 dan Poin b, Pasal 3, Pasal 16 Keputusan ini)”.
Dengan demikian, kecuali mata kuliah yang ditentukan dalam Pasal 9, Pasal 11, Pasal 15, dan Pasal 16, Pasal 3, Huruf b, Keputusan No. 238/2025/ND-CP, mahasiswa yang termasuk dalam salah satu dari dua kasus: menerima gaji atau menerima biaya hidup selama kuliah, tidak berhak memperoleh kebijakan pembebasan atau pengurangan biaya pendidikan.
Pasal 6, Pasal 19 Keputusan No. 238/2025/ND-CP menetapkan: “Pembebasan, keringanan, dan dukungan biaya pendidikan tidak berlaku bagi peserta didik yang telah menikmati fasilitas ini di lembaga pendidikan vokasi atau perguruan tinggi dan kini melanjutkan studi di lembaga pendidikan vokasi atau perguruan tinggi lain dengan jenjang dan pelatihan yang sama. Apabila seorang peserta didik memenuhi syarat untuk pembebasan atau keringanan biaya pendidikan dan secara bersamaan menempuh pendidikan di banyak lembaga pendidikan atau banyak fakultas dan jurusan dalam satu lembaga pendidikan yang sama, maka ia hanya akan menikmati satu fasilitas pembebasan atau keringanan biaya pendidikan.”
Ibu Tran Thi Ngoc Lan diminta untuk membandingkan dengan peraturan di atas. Jika memenuhi persyaratan, beliau berhak mendapatkan kebijakan pembebasan dan pengurangan biaya kuliah.
Untuk pertanyaan atau masalah tentang kebijakan untuk guru, silakan kirimkan ke kolom: Kotak surat pembaca - Surat Kabar Education & Times: 15 Hai Ba Trung (Cua Nam, Hanoi ).
Surel: bandocgdtd@gmail.com
Sumber: https://giaoducthoidai.vn/quy-dinh-ve-mien-giam-hoc-phi-post751414.html
Komentar (0)