Rice sedang menulis ulang sejarahnya sendiri.

Dua ayunan kakinya, dua mahakarya tercipta. Malam itu di London, Declan Rice menggemparkan dunia sepak bola.

Declan Rice mencetak dua gol dalam kemenangan Arsenal 3-0 atas Real Madrid di leg pertama perempat final Liga Champions.

Leg pertama perempat final Liga Champions antara Arsenal dan Real Madrid menyaksikan momen ajaib yang tak seorang pun bisa prediksi. Declan Rice, gelandang The Gunners, mencetak dua gol spektakuler melalui tendangan bebas hanya dalam 12 menit, membuat seluruh dunia sepak bola tercengang.

Namun, apakah itu benar-benar mengejutkan? Jawabannya adalah tidak.

Rice mahir dalam tembakan jarak jauh.

Rice selalu memiliki kualitas teknis dan fisik untuk melepaskan tembakan dari jarak jauh. Saat masih remaja di West Ham United, para pemain senior klub sering mendorongnya untuk melepaskan tembakan setiap kali ia memiliki kesempatan, terutama dari luar kotak penalti.

Namun, terlepas dari kemampuan tersebut, tidak ada yang bisa memprediksi bahwa suatu hari Rice akan menciptakan momen-momen spektakuler seperti itu dalam pertandingan besar Liga Champions. Malam itu di London, Arsenal menghancurkan Real Madrid 3-0 di leg pertama perempat final – dengan Rice mencetak dua gol dari tendangan bebas yang menakjubkan.

Faktanya, Rice sendiri tidak percaya dengan apa yang telah terjadi. Meskipun telah gagal dalam 12 tendangan penalti sebelumnya sepanjang kariernya, ia dengan rendah hati berkata, "Saya tidak tahu apakah ini akan membuat saya merasa tercerahkan. Saya rasa saya tidak akan pernah mengerti apa yang saya lakukan malam ini."

Rekan-rekan setim Rice di Arsenal tidak bisa menyembunyikan keterkejutan mereka. Bek tengah Arsenal, William Saliba, berbagi: "Ini pertama kalinya saya melihat tendangan bebas yang bagus dari Rice. Saya tidak tahu dia bisa melakukan itu. Kami tidak mencetak banyak gol dari tendangan bebas langsung."

Tendangan keras Rice menciptakan sebuah mahakarya di Emirates.

Sejujurnya, Arsenal sudah sangat lama tidak mencetak gol dari tendangan bebas. Gol terakhir dari situasi seperti itu dicetak oleh Martin Odegaard pada September 2021, melawan Burnley.

Sejak saat itu, Arsenal hanya mencetak satu gol dari 64 tendangan bebas langsung. Sementara itu, tim lain seperti Manchester City dan Chelsea telah mencetak gol berkali-kali lebih banyak. Arsenal, sebenarnya, adalah salah satu tim terburuk dalam mengkonversi tendangan bebas menjadi gol.

Namun, dua gol tendangan bebas Rice melawan Real Madrid bisa mengubah keadaan. Rice telah berkembang, dan apa yang telah terjadi menunjukkan bahwa dia siap melakukan hal-hal yang sebelumnya tak terpikirkan. "Itu ada dalam kemampuan saya," kata Rice dengan percaya diri.

Dalam beberapa pekan terakhir, Rice secara bertahap menunjukkan kepercayaan dirinya dalam situasi tendangan bebas. Tendangan bebas langsung pertamanya dalam lebih dari setahun terjadi dalam pertandingan melawan Chelsea pada pertengahan Maret. Setelah itu, melawan Everton, mantan bintang West Ham itu juga menguji kiper Jordan Pickford dengan tembakan keras dari luar kotak penalti.

Tidak mengherankan jika Rice mampu mengeksekusi tendangan bebas dengan sangat baik. Tendangan bebasnya telah menjadi senjata ampuh bagi Arsenal sejak ia diberi tugas untuk mengeksekusinya selama kamp pelatihan musim dingin tahun lalu di Dubai.

Sebelumnya, staf pelatih Arsenal lebih menyukai posisi Rice di dalam kotak penalti saat tendangan bebas, memanfaatkan tinggi badannya untuk memperebutkan bola sundulan. Namun, setelah berlatih di Dubai, Rice menunjukkan akurasi dan konsistensi dalam tendangan bebas dari sayap kiri.

Kemajuan Rice

Sejak Januari 2024, Rice telah memberikan delapan assist dari tendangan bebas, semuanya dengan tembakan melengkung yang kuat. Peningkatan kemampuan tendangan bebas Rice tidak hanya berasal dari latihan tetapi juga dari perkembangan keseluruhan gaya bermainnya.

Rice menjalani musim terbaiknya dalam hal mencetak gol dari tembakan jarak jauh.

Sebelum pindah ke Arsenal, Rice telah mencetak gol dari jarak jauh di musim-musim terakhirnya di West Ham, dan gol terbarunya melawan Real Madrid adalah bukti peningkatan signifikan dalam penyelesaian akhir dari luar kotak penalti. Rice mulai lebih sering melakukan tembakan jarak jauh setiap musimnya, dan sekarang dia siap untuk melepaskan tembakan-tembakan penentu tersebut dalam pertandingan-pertandingan penting.

Rice menjalani musim terbaiknya dalam hal mencetak gol dari jarak jauh. Dua golnya melawan Real Madrid membantunya mencapai tingkat konversi 13% dari tembakan jarak jauh, jauh melebihi rata-rata 4,5% di musim-musim sebelumnya.

Meskipun bergabung dengan Arsenal dengan biaya transfer yang memecahkan rekor sebesar £105 juta, Rice tetap rendah hati dalam wawancara. Dia mengakui bahwa dia masih perlu banyak berkembang dan meningkatkan kemampuannya:

"Saya tahu saya masih bisa mencapai banyak level yang lebih tinggi," katanya. Dan melalui pertandingan melawan Real Madrid, Rice membuktikan bahwa dia bukan hanya gelandang bertahan yang hebat, tetapi juga pemain komplet yang dapat menciptakan peluang berbahaya dari posisi mana pun di lapangan.

Tentu saja, dengan peningkatan terus-menerus dalam gaya bermainnya, Rice akan menghadirkan lebih banyak kejutan bagi Arsenal dan para penggemar sepak bola di seluruh dunia.

Sumber: https://znews.vn/rice-tu-viet-lai-lich-su-cho-rieng-minh-post1544601.html