Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Ronaldo masih belum bisa mengatasi nasibnya di Arab Saudi

Kekalahan baru-baru ini melawan Al Ittihad di Piala Raja sekali lagi mengungkap paradoks yang pahit: legenda besar, Ronaldo, masih mencari kemenangan pertamanya di padang pasir.

ZNewsZNews29/10/2025

Ronaldo belum memenangkan gelar utama apa pun di Arab Saudi.

Cristiano Ronaldo tiba di Arab Saudi dengan mata yang membara. Ia membawa serta hasrat untuk membuktikan bahwa waktu tak dapat mengalahkan tekadnya, bahwa gol dan gelar masih menantinya, meskipun kariernya telah berakhir. Namun tiga tahun kemudian, di tengah terik matahari dan angin gurun, mimpi itu masih sebatas fatamorgana yang berkilauan di cakrawala.

Malam yang suram di Riyadh, Al Nassr takluk 1-2 dari Al Ittihad di kandang sendiri pada babak 1/8 Piala Raja. Ronaldo menundukkan kepala, lalu meninggalkan lapangan dengan tenang. Di tribun, mata para penggemar dipenuhi kekecewaan. Sekali lagi, kepercayaan yang diberikan kepadanya berubah menjadi kekecewaan. Yang lebih pahit lagi, orang yang mengakhiri impian Ronaldo adalah Karim Benzema, yang telah menemaninya dalam perjalanan menaklukkan Eropa.

Gol pembuka Benzema bagaikan sepotong sejarah. Houssem Aouar mencetak gol penentu, sementara Ronaldo dan rekan-rekan setimnya yang terkenal, termasuk Kingsley Coman, Joao Felix, dan Sadio Mane, tak berdaya membalikkan keadaan. Serangan berbiaya seratus juta euro, tetapi kurang berjiwa. Tim yang kaya bintang, tetapi tak tahu cara menang.

Sejak meninggalkan Eropa, Ronaldo telah berpartisipasi dalam 13 turnamen resmi bersama Al Nassr, tetapi masih dengan tangan hampa. Tiga final, tiga kekalahan. Air mata di Piala Raja 2024, kegagalan di Piala Super Saudi 2024 dan 2025, semuanya seolah memperdalam tragedi yang dialami pria yang pernah mendominasi sepak bola dunia . Bahkan trofi Piala Champions Klub Arab yang ia angkat pun tidak diakui oleh FIFA. Kemenangan tanpa gelar, tak cukup untuk memuaskan dahaga yang membara di hatinya.

Ronaldo anh 1

Ronaldo baru-baru ini jatuh ke tangan rekan setimnya Karim Benzema.

Saat di Madrid, Ronaldo biasa naik podium untuk menerima Ballon d’Or diiringi sorak sorai, yang dulu menjadi definisi kemenangan. Kini, ia masih menendang, berlari, dan mengangkat tangan untuk menyemangati rekan satu timnya. Namun, teriakan "Siuu!" kini semakin jarang terdengar, hilang di tribun penonton Timur Tengah. Sepak bola, karena kejamnya, tak pernah menyisakan legenda.

Tiga tahun, lebih dari seribu hari, dan Ronaldo masih mencari gelar pertamanya. Ia telah melampaui semua batasannya sendiri, tetapi belum mampu mengatasi rintangan takdir. Mungkin, di Arab Saudi, ia tidak hanya bertarung dengan lawan-lawannya, tetapi juga dengan waktu itu sendiri.

Namun, Ronaldo belum menyerah. Ia masih membara dengan keyakinan bahwa suatu hari nanti, trofi akan berada di tangannya. Al Nassr memulai musim baru dengan gemilang: enam kemenangan, memimpin klasemen, mencetak 21 gol, dan hanya kebobolan 2. Ronaldo mencetak 6 gol, memberikan 1 assist, angka-angka ini memang belum menunjukkan semangat juang yang tinggi, tetapi jelas menunjukkan satu hal: ia masih menjadi bintang utama tim ini.

Orang bilang Arab Saudi adalah tempat Ronaldo mencari uang. Tapi baginya, Arab Saudi juga tempat untuk menemukan makna. Setiap kekalahan adalah goresan, tetapi juga bukti bahwa ia masih berjuang, masih belum menyerah. Dan mungkin, ketangguhan itulah yang menjadi gelar terhebatnya, sesuatu yang tak seorang pun dapat ukur dengan medali atau trofi.

Jika Al Nassr menjuarai Liga Pro Saudi musim ini, Ronaldo akan terbebas. Bukan hanya dari dahaganya akan gelar, tetapi juga dari keraguan yang menghantuinya selama tiga tahun terakhir. Dan jika ia gagal, perjalanan ini, meskipun belum selesai, akan tetap dikenang sebagai babak yang manusiawi dalam karier luar biasa seorang pejuang yang pantang menyerah.

Karena Ronaldo tidak pernah bermain hanya untuk menang. Ia bermain untuk membuktikan bahwa api di hatinya dapat menyala selamanya, bahkan di tengah gurun.

Sumber: https://znews.vn/ronaldo-van-chua-thang-noi-so-phan-o-saudi-arabia-post1598042.html


Komentar (0)

No data
No data

Dalam kategori yang sama

Kota Ho Chi Minh menarik investasi dari perusahaan FDI dalam peluang baru
Banjir bersejarah di Hoi An, terlihat dari pesawat militer Kementerian Pertahanan Nasional
'Banjir besar' di Sungai Thu Bon melampaui banjir historis tahun 1964 sebesar 0,14 m.
Dataran Tinggi Batu Dong Van - 'museum geologi hidup' yang langka di dunia

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

Kagumi 'Teluk Ha Long di daratan' yang baru saja masuk dalam destinasi favorit di dunia

Peristiwa terkini

Sistem Politik

Lokal

Produk