ABC News melaporkan bahwa sedikitnya tujuh orang tewas dan banyak lainnya terluka parah setelah sebuah dermaga runtuh di Pulau Sapelo di negara bagian Georgia, AS.
Gambar diyakini berasal dari tempat kejadian
FOTO: TANGKAPAN LAYAR NYPOST
Departemen Sumber Daya Alam Georgia mengatakan setidaknya 20 orang terlempar ke air ketika dermaga runtuh pada sore hari tanggal 19 Oktober. Selain tujuh orang tewas, enam orang lainnya mengalami luka kritis dan dua lainnya dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Banyak korban yang lanjut usia, sebagian menggunakan kursi roda, dan sejumlah orang di lokasi kejadian melompat ke air untuk menyelamatkan mereka yang tenggelam, kata sejumlah pejabat.
Pihak berwenang menerima panggilan darurat mengenai runtuhnya dermaga sekitar pukul 15.50 waktu setempat. Pejabat setempat, Penjaga Pantai, dan Penjaga Pantai AS merespons.
Tim penyelamat menggunakan perahu yang dilengkapi sonar (peralatan gelombang suara) dan helikopter untuk mencari dan menyelamatkan orang yang jatuh ke air.
Penyebab runtuhnya dermaga belum diketahui dan pihak berwenang sedang menyelidikinya. Tim teknisi telah tiba di lokasi untuk menilai situasi.
Presiden AS Joe Biden mengeluarkan pernyataan pada hari yang sama yang menyatakan belasungkawa atas kecelakaan tersebut. "Kami sangat sedih mendengar kabar runtuhnya landasan feri di Pulau Sapelo, Georgia... Tim saya sedang menghubungi pejabat negara bagian dan lokal, dan kami siap memberikan bantuan apa pun yang mungkin bermanfaat bagi masyarakat," ujar pemimpin tersebut. Gubernur Georgia, Brian Kemp, juga menyampaikan belasungkawa dan doanya bagi para korban.
Kecelakaan itu terjadi saat penduduk dan pengunjung sedang merayakan hari budaya komunitas di pulau itu. Penduduk pulau itu adalah komunitas kecil orang Gullah-Geechee, keturunan budak Afrika. Komunitas lokal masih mempertahankan banyak tradisi adat Afrika.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/sap-cau-cang-tai-my-7-nguoi-thiet-mang-185241020105641505.htm






Komentar (0)