(CLO) Pada tanggal 4 Januari, penyelidik Korea Selatan mengatakan mereka akan menyelesaikan analisis rekaman suara kokpit terkait dengan kecelakaan pesawat yang menewaskan 179 orang minggu lalu.
Rekaman itu bisa menjadi kunci untuk mengungkap momen-momen terakhir Jeju Air Penerbangan 2216, yang membawa 181 penumpang dan awak dari Thailand ke Korea Selatan. Pesawat itu mendarat darurat dan menabrak pembatas beton di ujung landasan pacu bandara, yang menyebabkan tragedi tersebut.
Tim investigasi Korea Selatan dan AS, termasuk para ahli dari Boeing, telah bekerja di lokasi kejadian di Muan, Provinsi Jeolla Selatan, untuk menyelidiki penyebab kecelakaan.
Lokasi jatuhnya pesawat Jeju Air yang menewaskan 179 orang. Foto: X
Perekam suara kokpit diperkirakan akan selesai dalam sehari, sementara perekam data penerbangan akan dikirim ke AS untuk analisis lebih lanjut, menurut Kementerian Pertanahan Korea Selatan. Mesin pesawat juga telah ditemukan dari lokasi kejadian.
Penyebab pastinya masih belum diketahui, tetapi penyelidik sedang menyelidiki sejumlah faktor termasuk tabrakan burung, masalah roda pendaratan, dan penghalang landasan pacu.
Pihak berwenang juga sedang berupaya menemukan bagian ekor pesawat. Proses tersebut dihentikan setelah ditemukan jejak darah di dalam badan pesawat. Para pejabat akan menentukan melalui analisis forensik terperinci apakah darah tersebut berasal dari penumpang atau dari hewan seperti burung.
Menurut polisi, pilot memperingatkan risiko tertabrak burung pada upaya pendaratan pertama sebelum pesawat mengalami kegagalan roda pendaratan pada upaya kedua. Rekaman video dari lokasi kejadian menunjukkan pesawat menabrak penghalang beton sebelum terbakar.
Pesawat itu sebagian besar membawa wisatawan Korea Selatan yang kembali dari perjalanan akhir tahun ke Bangkok, kecuali dua penumpang asal Thailand. Pihak berwenang telah menyerahkan jenazah para korban, yang telah diidentifikasi, kepada keluarga mereka.
Ngoc Anh (menurut Yonhap, AFP)
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/sap-hoan-tat-dieu-tra-ban-ghi-buong-lai-vu-tai-nan-may-bay-han-quoc-post328970.html






Komentar (0)