Tauge memang menyegarkan, menyejukkan, dan baik untuk kesehatan, tetapi kini banyak konsumen yang secara proaktif menghilangkannya dari menu sehari-hari mereka. Ibu Tong Thi Tam (Kelurahan Da Mai) berkata: "Dulu, saat cuaca panas, saya sering membuat salad tauge untuk menambah cita rasa pada makanan keluarga. Namun, sekarang saya sangat takut membeli tauge yang tidak bersih."
Seorang pedagang (kiri) di pasar Cau Chui mengatakan bahwa tauge saat ini penjualannya sangat lambat. |
Tak hanya di rumah tangga, restoran, kedai mi, dan kedai pho juga membatasi penggunaan tauge. Banyak restoran telah sepenuhnya meninggalkan produk ini, atau jika pun ada, pelanggan tidak lagi memilihnya seperti sebelumnya.
Dampak paling nyata dari pembatasan tauge adalah di pasar tradisional. Ibu Hoang Oanh, seorang pedagang di Pasar Cau Chui, Kecamatan Bac Giang , mengeluh: “Dulu saya bisa menjual 15-20 kg per hari, sekarang hanya beberapa kg. Sering kali saya harus menjual dengan rugi agar tidak perlu membuangnya.”
Situasi serupa juga terjadi di Pasar Thuong, Pasar Ha Vi, Pasar Voi... Beberapa pedagang telah lama menghentikan impor tauge karena khawatir dengan kualitas.
Pemilik kios di pasar Thuong tidak lagi mengimpor tauge untuk dijual karena khawatir kualitasnya buruk. |
Tauge dulunya merupakan komoditas yang sangat diminati, dan banyak orang menjadi kaya dengan memproduksi dan menjualnya secara grosir. Namun, pelanggaran yang terjadi belakangan ini telah berdampak serius pada pasar, bahkan menyebabkan perusahaan produksi yang terkemuka pun merugi. Ibu Nguyen Thi Hien, dari kelurahan My Thai, bercerita bahwa dulu, pada tanggal 15 dan 1 bulan lunar, ia biasa membuat 1-2 kotak tauge dan menjualnya dalam waktu setengah jam. Namun, selama beberapa bulan terakhir, ia tidak memproduksinya lagi karena tidak dapat menjualnya meskipun tauge tersebut dibuat dengan metode tradisional buatan tangan yang menjamin keamanannya. Oleh karena itu, ia hanya membuatnya ketika diminta atau dipesan oleh seseorang.
Dalam konteks konsumen yang semakin menuntut keamanan pangan, produksi yang bersih dan transparan serta menjaga reputasi adalah satu-satunya cara untuk membangun kembali kepercayaan konsumen. Sekali kepercayaan hilang, akan sangat sulit untuk memulihkannya.
Dalam 6 bulan pertama tahun 2025, otoritas di provinsi tersebut menemukan banyak kasus produksi dan perdagangan barang yang tidak menjamin keamanan dan kebersihan pangan. Khususnya, beberapa perusahaan ditangani karena memproduksi puluhan ton tauge menggunakan bahan kimia beracun, yang berdampak pada kesehatan konsumen.
Menghadapi situasi di atas, masyarakat berharap pihak berwenang akan terus memperkuat pengawasan dan pengawasan terhadap produksi dan perdagangan pangan di wilayah tersebut. Penanganan pelanggaran yang tegas akan berkontribusi pada perlindungan hak-hak konsumen dan memastikan perkembangan pasar pangan yang sehat dan berkelanjutan.
Sumber: https://baobacninhtv.vn/sau-khi-nhieu-vu-vi-pham-bi-xu-ly-gia-do-tieu-thu-cham-postid422946.bbg
Komentar (0)