Menanggapi pertanyaan di hadapan Majelis Nasional tentang dampak lambatnya penghapusan konten yang berbahaya bagi anak-anak, kementerian mencatat bahwa banyak konten yang melanggar pedoman komunitas tetap ada bahkan setelah dilaporkan.
Tinjauan pemerintah terkini terhadap enam platform media sosial menemukan banyak kekurangan dalam langkah-langkah keamanan pengguna, khususnya pada X (Twitter) dan HardwareZone.
Hasilnya menunjukkan bahwa platform ini sering gagal menegakkan pedoman komunitasnya, sehingga anak-anak berisiko terpapar konten yang tidak pantas.
Bahkan platform yang berkinerja lebih baik, seperti Facebook dan YouTube, tidak dapat sepenuhnya mencegah anak-anak mengakses beberapa konten yang tidak sesuai usia.
Menurut laporan baru oleh Otoritas Pengembangan Media Infocomm Singapura (IMDA), akun anak di X dapat dengan mudah mengakses pornografi dewasa, dengan risiko serupa juga ditemukan di Facebook, YouTube dan HardwareZone.
Keamanan daring merupakan prioritas utama Pemerintah Singapura . Pada Juli 2023, negara ini menerbitkan Kode Praktik Keamanan Daring, yang mewajibkan platform media sosial untuk meminimalkan konten berbahaya dan meningkatkan alat pelaporan.
Pada Januari 2025, Singapura terus memperketat manajemen dengan Kode Praktik Keamanan Daring untuk Layanan Distribusi Aplikasi, yang mewajibkan platform aplikasi untuk menerapkan langkah-langkah verifikasi usia. Peraturan baru ini akan berlaku mulai 31 Maret.
IMDA akan terus memantau respons platform media sosial dalam laporan keselamatan daring tahunannya, yang dijadwalkan akan dirilis pada bulan Juni tahun ini.
Sumber: https://nhandan.vn/singapore-hoi-thuc-cac-nen-tang-mang-xa-hoi-tang-toc-xu-ly-noi-dung-xau-doc-post863265.html
Komentar (0)