James dan Owen, dua dari 41 mahasiswa yang mengambil bagian dalam kursus pemrograman di Staffordshire University (Inggris), mengatakan mereka memperhatikan tanda-tanda penggunaan AI dalam kurikulum sejak pelajaran pertama.

Mahasiswa Universitas Staffordshire mengkonfrontasi dosen karena menggunakan papan presentasi buatan AI (Gambar dipotong dari video ).
Para mahasiswa mengatakan mereka dengan mudah menemukan tanda-tanda konten buatan AI dalam materi perkuliahan, mulai dari tayangan slide dengan suara mesin hingga inkonsistensi. Dalam salah satu video dari perkuliahan tahun ini, sulih suara bahkan tiba-tiba beralih ke bahasa Spanyol selama sekitar 30 detik sebelum tiba-tiba kembali ke bahasa Inggris.
Beberapa mahasiswa juga menemukan berkas kuliah dengan nama yang tidak biasa, disertai informasi yang dianggap umum dan dangkal, terkadang memuat referensi yang tidak jelas tentang hukum AS.
The Guardian juga menggunakan dua alat deteksi AI, Winston AI dan Originality AI, untuk memeriksa materi ajar tersebut. Kedua alat tersebut menyimpulkan bahwa materi ajar tersebut kemungkinan besar dihasilkan oleh AI.
James mengatakan ia merasa kecewa dan khawatir akan menyia-nyiakan dua tahun sekolahnya. Dalam rekaman konfrontasinya, James dengan marah berkata: "Jika kami mengirimkan makalah yang dihasilkan oleh AI, kami akan dikeluarkan, tetapi sekarang kami diajari dengan materi yang dihasilkan oleh AI."
Siswa lain juga angkat bicara: “Hanya sekitar 5% kontennya yang bermanfaat, bahkan kita bisa mencarinya sendiri jika kita bertanya di aplikasi Chat GPT.”
Meskipun ada protes mahasiswa berulang kali, Universitas Staffordshire terus meluncurkan pengajaran menggunakan materi yang dihasilkan AI.
Kontradiksi terbesar terletak pada aturan ganda sekolah. Bagi mahasiswa, kebijakan akademik melarang mahasiswa mempekerjakan AI untuk bekerja atau mengklaim produk hasil AI sebagai milik mereka, karena dianggap sebagai pelanggaran akademik.
Namun, di sisi lain, pihak kampus mengizinkan dosen menggunakan AI sebagai alat bantu dalam penyusunan dokumen. Ketidakkonsistenan ini telah menjadi sumber frustrasi di kalangan mahasiswa.
Menanggapi tuduhan dari mahasiswa, Universitas Staffordshire bersikeras bahwa standar akademik dan kualitas keluaran kursus tetap terjamin.
“Peralatan AI dapat digunakan dalam tahap persiapan, tetapi tidak dapat menggantikan keahlian staf akademik dan harus dioperasikan dengan cara yang menghormati integritas akademik dan standar industri,” demikian pernyataan pihak sekolah.
Kieu Yen
Sumber: https://dantri.com.vn/giao-duc/sinh-vien-sung-nguoi-khi-truong-dung-ai-day-hoc-20251123145015221.htm






Komentar (0)