Penggunaan obat pereda nyeri sebaiknya mengikuti petunjuk dokter (foto ilustrasi)
Obat pereda nyeri
Terdapat dua kelompok obat pereda nyeri yang dijual bebas: Asetaminofen dan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Obat-obatan ini efektif meredakan nyeri ringan seperti sakit kepala, demam, pilek, flu, artritis, sakit gigi, dan kram menstruasi.
Obat pereda nyeri resep yang umum digunakan meliputi obat opioid dan non-opioid. Obat pereda nyeri non-opioid meliputi ibuprofen dan diklofenak, yang digunakan untuk meredakan nyeri sedang.
Gunakan sesuai petunjuk
Obat pereda nyeri aman dan efektif jika digunakan sesuai petunjuk. Jika digunakan secara tidak tepat, obat ini dapat menyebabkan bahaya serius, bahkan kematian. Jika obat dilengkapi dengan alat pengukur, gunakan sesuai petunjuk.
Jangan mengubah dosis obat pereda nyeri Anda tanpa berkonsultasi dengan dokter. Selain itu, jangan biarkan orang lain mengonsumsi obat Anda.
Catatan tentang beberapa obat
- Dengan asetaminofen (parasetamol): Mengonsumsi dosis yang lebih tinggi dari yang dianjurkan tidak memberikan pereda nyeri yang lebih baik dan justru berbahaya. Mengonsumsi terlalu banyak dapat merusak hati dan menyebabkan kematian. Risiko kerusakan hati meningkat pada orang yang mengonsumsi minuman beralkohol saat mengonsumsi obat-obatan yang mengandung asetaminofen.
Berhati-hatilah saat memberikan asetaminofen kepada anak-anak. Tetes bayi mungkin lebih manjur daripada obat anak-anak biasa. Baca dan ikuti petunjuk pada label setiap kali Anda memberikan obat kepada anak Anda. Pastikan anak Anda diberikan dosis yang tepat sesuai usianya.
- Dengan NSAID : mengonsumsi terlalu banyak dapat menyebabkan pendarahan lambung. Risiko ini meningkat pada orang di atas 60 tahun, yang sedang mengonsumsi pengencer darah, yang sedang mengonsumsi steroid, yang memiliki riwayat pendarahan lambung atau tukak lambung, dan/atau yang memiliki masalah pendarahan lainnya. Penggunaan NSAID juga dapat membahayakan ginjal. Risiko ini meningkat pada orang di atas 60 tahun, yang sedang mengonsumsi diuretik, yang memiliki tekanan darah tinggi, penyakit jantung, atau yang sudah memiliki penyakit ginjal.
- Penggunaan opioid dapat menyebabkan kantuk. Jangan mengoperasikan mesin atau mengemudi saat mengonsumsi obat ini, terutama saat pertama kali mengonsumsinya.
Memahami bahan aktif
Salah satu masalah dengan obat pereda nyeri bebas adalah produk yang dijual untuk berbagai tujuan mungkin memiliki bahan aktif yang sama. Obat flu dan batuk mungkin memiliki bahan aktif yang sama dengan obat sakit kepala atau pereda nyeri resep.
Untuk meminimalkan risiko overdosis, hindari mengonsumsi lebih dari satu obat dengan bahan aktif yang sama secara bersamaan. Lihat daftar bahan aktif pada kemasan produk atau pada brosur terlampir.
Bicaralah dengan apoteker atau profesional perawatan kesehatan Anda jika Anda memiliki pertanyaan tentang obat-obatan yang dijual bebas, terutama sebelum mengonsumsinya bersamaan dengan suplemen makanan, atau obat-obatan lain yang dijual bebas maupun yang diresepkan dokter.
Penggunaan opioid yang aman
- Beri tahu tenaga kesehatan profesional tentang riwayat penyalahgunaan obat. Semua pasien yang diobati dengan opioid untuk nyeri harus dipantau secara ketat oleh tenaga kesehatan profesional untuk mengetahui tanda-tanda penyalahgunaan atau kecanduan obat dan untuk menentukan kapan pasien tidak lagi membutuhkan obat tersebut.
- Ikuti petunjuk penggunaan dengan saksama. Opioid memiliki efek samping yang signifikan, termasuk kantuk, konstipasi, dan gangguan pernapasan yang bervariasi tergantung dosisnya. Mengonsumsi terlalu banyak dapat menyebabkan depresi pernapasan yang parah atau kematian. Jangan mengunyah atau menghancurkan pil. Hal ini dapat mengubah kecepatan penyerapan obat dan menyebabkan overdosis atau kematian.
Jangan menggabungkan opioid dengan alkohol, antihistamin, barbiturat, atau benzodiazepin. Semua zat ini memperlambat pernapasan, dan efek gabungannya dapat menyebabkan depresi pernapasan yang mengancam jiwa.
PV (sintesis)
Sumber: https://baohaiduong.vn/su-dung-thuoc-giam-dau-an-toan-414412.html
Komentar (0)