Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Mungkinkah obat penghilang rasa sakit paling populer di dunia membuat orang lebih gegabah?

Obat pereda nyeri yang umum ditemukan di setiap lemari obat keluarga, parasetamol (asetaminofen), tidak hanya membantu meredakan nyeri dan menurunkan demam, tetapi juga dapat membuat kita lebih "ceroboh" saat menghadapi risiko.

Báo Tuổi TrẻBáo Tuổi Trẻ27/10/2025

thuốc giảm đau - Ảnh 1.

Obat apa pun aman jika digunakan dalam dosis yang tepat untuk penyakit yang tepat - Foto: AI

Penelitian ini dilakukan oleh tim yang dipimpin oleh Dr. Baldwin Way, seorang psikolog di Ohio State University (Ohio State University, AS). Hasilnya dipublikasikan dalam jurnal Social Cognitive and Affective Neuroscience pada tahun 2020 .

Dalam beberapa tahun terakhir, tim telah melakukan serangkaian eksperimen perilaku dan pemindaian otak untuk memahami bagaimana asetaminofen (bahan utama dalam banyak obat penghilang rasa sakit yang populer) memengaruhi persepsi risiko dan empati orang.

Obat pereda nyeri dan penurun demam banyak digunakan di seluruh dunia. Namun, selain efek pereda nyeri yang sudah umum, para ilmuwan menemukan bahwa asetaminofen juga mengurangi emosi negatif saat menghadapi risiko, sehingga pengguna cenderung menurunkan penilaian risiko mereka dan bersedia mengambil risiko yang lebih besar.

"Obat ini tampaknya mengurangi rasa takut akan aktivitas berisiko," kata ahli saraf Baldwin Way, yang memimpin penelitian tersebut. "Mengingat penggunaannya yang luas, efek ini dapat meluas ke perilaku sosial secara umum."

Untuk menguji hipotesis tersebut, tim melakukan eksperimen terhadap lebih dari 500 mahasiswa. Separuhnya diberi 1.000 mg parasetamol, dosis maksimum yang direkomendasikan untuk orang dewasa; kelompok lainnya menerima plasebo.

Peserta diminta untuk meniup balon virtual di layar komputer: setiap tiupan akan "mendapatkan uang virtual", tetapi jika balon meletus, mereka akan kehilangan semua uangnya.

Hasilnya mengejutkan: kelompok parasetamol mengembang dan meletuskan lebih banyak balon, menunjukkan bahwa mereka mengambil risiko yang lebih besar. "Sepertinya seiring balon membesar, mereka tidak merasa cemas atau takut meletuskan balon seperti biasanya," jelas Way.

Selain permainan virtual, para relawan juga ditanya tentang toleransi risiko mereka dalam berbagai situasi kehidupan nyata: mempertaruhkan gaji sehari pada pertandingan olahraga , bungee jumping dari jembatan tinggi, atau mengemudi tanpa sabuk pengaman.

Hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi parasetamol menilai tingkat bahayanya lebih rendah daripada kelompok kontrol, meskipun dalam beberapa survei efek ini tidak signifikan.

Para ilmuwan yakin efek ini mungkin berkaitan dengan kemampuan parasetamol untuk mengurangi kecemasan. "Ketika kecemasan terhadap risiko meningkat, orang normal berhenti. Namun, bagi orang yang telah mengonsumsi parasetamol, rasa takut tersebut berkurang, sehingga mereka lebih mungkin mengambil risiko," ujar tim peneliti.

Studi ini juga menambah bukti yang berkembang bahwa parasetamol dapat memengaruhi kognisi dan emosi, seperti mengurangi empati, mengurangi kepekaan terhadap rasa sakit emosional, atau memperlambat pemrosesan informasi.

Terlepas dari temuan yang luar biasa, para ilmuwan menekankan bahwa parasetamol tetap merupakan obat yang penting dan aman bila digunakan dalam dosis yang tepat, dan terdaftar sebagai obat dasar oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Namun penelitian ini membuka perspektif baru: pil yang tampaknya hanya membantu meredakan sakit kepala atau menurunkan demam dapat memiliki dampak diam-diam pada cara kita menilai risiko dan membuat keputusan.

"Kita membutuhkan lebih banyak penelitian untuk lebih memahami efek psikologis dan neurologis dari obat pereda nyeri populer ini," kata ahli saraf Baldwin Way. "Karena mungkin saja obat-obatan ini tidak hanya meredakan nyeri, tetapi juga mengurangi... rasa takut kita."

MINH HAI

Sumber: https://tuoitre.vn/thuoc-giam-dau-pho-bien-nhat-the-gioi-co-the-khien-con-nguoi-lieu-linh-hon-20251027110531773.htm


Komentar (0)

No data
No data

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Pagi musim gugur di tepi Danau Hoan Kiem, warga Hanoi saling menyapa dengan mata dan senyuman.
Gedung-gedung tinggi di Kota Ho Chi Minh diselimuti kabut.
Bunga lili air di musim banjir
'Negeri Dongeng' di Da Nang memukau orang, masuk dalam 20 desa terindah di dunia

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

Angin dingin 'menyentuh jalanan', warga Hanoi saling mengundang untuk saling menyapa di awal musim

Peristiwa terkini

Sistem Politik

Lokal

Produk