Untuk mengurangi lonjakan gula darah setelah makan makanan tinggi karbohidrat, orang-orang sebaiknya mengonsumsi sayuran berikut ini bersamaan dengan makanan tersebut:
Sayuran berdaun hijau
Sayuran hijau berdaun yang umum meliputi bok choy, kubis Cina, sawi, selada, bayam, dan selada air. Sayuran ini kaya akan serat larut dan tidak larut, yang, setelah masuk ke usus, membentuk lapisan seperti gel yang memperlambat penyerapan glukosa dari pati ke dalam aliran darah, menurut situs web Amerika Eating Well.
Serat dalam sayuran hijau berdaun juga merangsang sekresi hormon usus tertentu, seperti GLP-1, yang membantu tubuh memproses gula dengan lebih baik dan memperpanjang rasa kenyang.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Biochemistry and Nutrition yang dilakukan pada penderita diabetes tipe 2 menunjukkan bahwa mengonsumsi sayuran sebelum karbohidrat, seperti nasi putih, secara signifikan mengurangi kadar glukosa darah dan insulin setelah makan.
Brokoli
Brokoli kaya akan serat dan rendah pati, yang membantu memperlambat penyerapan glukosa. Secara khusus, brokoli mengandung glukoraphanin, prekursor sulforafan. Senyawa ini berpotensi meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi stres oksidatif di hati dan jaringan lemak.
Okra

Okra yang dimasak sangat kaya akan serat larut.
FOTO: AI
Setelah dimasak, okra mengembangkan lapisan lendir yang kaya akan pektin. Ini adalah jenis serat larut yang menciptakan viskositas tinggi di usus, memperlambat laju penyerapan glukosa dari usus ke dalam aliran darah.
Orang dapat mengonsumsi okra rebus, kukus, atau asam sebagai bagian dari makanan kaya karbohidrat. Hindari menggunakan air rebusan okra sebagai pengobatan tradisional untuk menurunkan gula darah sebagai pengganti pengobatan medis. Bukti terkini menunjukkan bahwa metode ini hanya bersifat pendukung dan tidak dapat menggantikan pengobatan.
pare
Pare menawarkan banyak manfaat kesehatan karena kandungan senyawa seperti triterpenoid, saponin, dan polipeptida-P. Dalam penelitian pada hewan, zat-zat ini telah menunjukkan kemampuan untuk sebagian meniru efek hormon insulin dan membantu meningkatkan kontrol gula darah.
Cara terbaik untuk menyerap nutrisi dari pare adalah dengan memakan buahnya, bukan dalam bentuk suplemen atau bubuk. Pare umumnya diolah dengan cara ditumis, direbus, atau dibuat sup.
Orang yang mengonsumsi obat diabetes, terutama insulin atau sulfonilurea, sebaiknya menghindari mengonsumsi ekstrak pare pekat dalam jumlah besar. Hal ini dapat meningkatkan risiko hipoglikemia. Oleh karena itu, mereka harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakannya, menurut Eating Well.
Sumber: https://thanhnien.vn/bua-an-nhieu-tinh-bot-an-rau-nao-de-on-dinh-duong-huyet-185251211200523212.htm






Komentar (0)