
Setiap Festival Duanwu, kue beras ketan abu kerap hadir di nampan persembahan di dapur setiap keluarga Vietnam.

Kue ini berbentuk segitiga tegak, yang dapat dijelaskan berdasarkan lima elemen yin dan yang. Bentuk segitiga tersebut melambangkan api Yang di bagian luar yang mengelilingi tanah Yin di bagian dalam kue.

Warna kue juga melambangkan warna bumi. Kembali ke bumi, yin dan yang berinteraksi untuk tumbuh dan berkembang. Itulah logika penciptaan.

Masyarakat di seluruh Quang Nam memiliki tradisi membungkus kue abu untuk merayakan Festival Doan Ngo. Daun-daunnya dipetik dari pegunungan dan diangkut ke dataran. Beras ketan direndam secara menyeluruh dengan abu wijen yang telah disaring dengan cermat. Kue harus dibungkus secara merata dan rapat, memastikan daun tidak pecah setelah direbus, dan memiliki bentuk segitiga yang indah. Waktu yang dibutuhkan agar beras ketan cukup lunak untuk menyatu dengan abu dan warna daun adalah sekitar 6 jam.

Pada kesempatan Festival Perahu Naga, memegang tusuk sate banh u tro (sejenis kue beras ketan), mencium aroma harum beras ketan yang difermentasi di setiap lapisan daun...



Sumber
Komentar (0)