

Mengenai nama "tò he," mungkin berasal dari fakta bahwa di masa lalu, beberapa orang biasa membentuk adonan menjadi bentuk tanduk tò te untuk menarik perhatian pelanggan.


Seiring waktu, bunyi "to te" dari terompet menjadi familiar, dikaitkan dengan mereka yang membuat patung-patung tanah liat, dan mengalami perubahan menjadi nama "to he".


Bahan utama untuk membuat tò he (patung-patung tradisional Vietnam yang terbuat dari beras ketan) adalah tepung beras yang dicampur dengan sedikit beras ketan dengan perbandingan 10 bagian beras dan 1 bagian beras ketan. Campuran ini diaduk rata, direndam dalam air, kemudian digiling hingga menjadi pasta halus, direbus hingga matang, dan diuleni dengan cepat. Setelah itu, adonan dibentuk menjadi bola-bola kecil dan setiap bola diwarnai dengan warna yang berbeda.


Empat warna primer adalah kuning, merah, hitam, dan hijau. Adapun pigmennya, para perajin desa Xuan La yang telah lama berkecimpung di bidang ini selalu lebih memilih menggunakan warna alami, terutama yang berasal dari daun atau sayuran yang dapat dimakan. Misalnya, warna merah dapat diperoleh dari buah gac, kuning dari kunyit, dan hijau dari daun melaleuca atau daun lengkuas...
Majalah Warisan






Komentar (0)