Para pejabat di pemerintahan Presiden AS Joe Biden yang akan segera lengser berupaya melakukan apa yang mereka bisa sebelum meninggalkan jabatannya untuk mendukung Ukraina dalam konfliknya dengan Rusia.
Hubungan AS-Ukraina dapat mengalami perubahan signifikan seiring Donald Trump menggantikan Joe Biden. (Sumber: Reuters) |
Menurut Reuters , April lalu, Kongres AS mengesahkan RUU pendanaan yang mencakup ketentuan yang dapat menghapuskan pinjaman senilai lebih dari $9,4 miliar untuk mendukung perekonomian dan anggaran pemerintah Ukraina. Setelah 15 November, Presiden dapat menghapuskan setengahnya, atau $4,7 miliar.
RUU tersebut mengalokasikan total $61 miliar untuk membantu Ukraina menangani operasi militer khusus yang dilancarkan Rusia pada Februari 2022.
"Kami telah mengambil langkah yang diuraikan dalam undang-undang untuk membatalkan pinjaman tersebut," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller pada 20 November, seraya menambahkan bahwa langkah tersebut telah diambil beberapa hari terakhir, meskipun Kongres masih dapat mengambil tindakan untuk memblokirnya.
Senat AS diperkirakan akan melakukan pemungutan suara pada 20 November nanti untuk menyetujui penghapusan utang bagi Ukraina sebagaimana diusulkan oleh Senator Republik Rand Paul, seorang kritikus setia dukungan AS untuk Ukraina. Sebagian besar senator dari kedua partai mendukung bantuan untuk Ukraina.
Presiden Biden telah menginstruksikan para pejabat untuk segera mengirimkan bantuan sebanyak mungkin ke Ukraina sebelum ia meninggalkan jabatannya pada tanggal 20 Januari di tengah kekhawatiran bahwa Presiden terpilih Donald Trump dapat membatasi dukungan AS untuk negara Eropa Timur tersebut.
Salah satu langkah tersebut adalah keputusan AS untuk memasok ranjau anti-personel ke Ukraina. AS akan menyediakan ranjau "tidak tahan lama", yang mampu menghancurkan diri sendiri atau menjadi tidak efektif setelah masa operasionalnya berakhir.
Menurut Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, keputusan ini diambil karena adanya perubahan taktik Rusia, saat mereka lebih mengutamakan penggunaan pasukan infanteri daripada pasukan mekanis untuk dapat mendekati dan membuka jalan.
Tn. Austin menekankan bahwa Ukraina membutuhkan alat untuk memperlambat upaya Rusia. Namun, organisasi hak asasi manusia mengkritik keputusan tersebut, dengan mengatakan bahwa penggunaan senjata tersebut oleh Kiev akan melanggar Perjanjian Larangan Ranjau dan menimbulkan risiko bagi warga sipil.
Tepat sebelum itu, Washington juga mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh buatan AS untuk menyerang target di wilayah Rusia, sesuatu yang telah lama diminta Kiev.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/chinh-quyen-tong-thong-biden-vot-vat-vi-ukraine-truoc-khi-man-nhiem-thay-doi-chinh-sach-vien-tro-vu-khi-xoa-no-hang-ty-usd-294502.html
Komentar (0)