Para ahli medis dan sekolah-sekolah bersuara untuk memperingatkan dan memberikan nasihat guna membantu kaum muda dengan tegas mengatakan “Tidak” pada rokok generasi baru demi melindungi diri mereka sendiri dan masyarakat.
Faktanya, banyak mahasiswa yang tertarik mencoba rokok elektrik karena tekanan dari teman sebaya, dan bahkan di area ruang kuliah, beberapa mahasiswa menggunakan produk ini.
Siswa perlu mengingat, jangan mencoba, jangan penasaran, jangan bereksperimen dengan jenis tembakau apa pun, termasuk tembakau generasi baru. |
Sekretaris Persatuan Pemuda Universitas Hukum Hanoi , Bapak Tran Trong Dai, menyampaikan bahwa tidak tepat jika dikatakan bahwa mahasiswa tidak menggunakan rokok elektrik sama sekali. Namun, di kampus, foto-foto mahasiswa yang menggunakan rokok elektrik sangat jarang.
Mayoritas mahasiswa di sekolah ini adalah perempuan, yang juga merupakan keuntungan yang membantu menjaga tingkat penggunaan tembakau dan rokok elektrik di kampus tetap rendah. Namun, ketika meninggalkan kampus, masih ada beberapa mahasiswa yang menggunakan rokok elektrik.
Setelah Majelis Nasional secara resmi meloloskan peraturan yang melarang rokok elektronik, Sekolah secara proaktif mempromosikan propaganda dan penyebarannya kepada semua siswa.
“Kami mengajak seluruh anggota serikat dan siswa untuk bersama-sama melawan dampak buruk rokok dan rokok elektrik, serta berkontribusi dalam membangun lingkungan sekolah yang aman, sehat, dan bebas asap rokok,” tegas Bapak Dai.
Saat ditanya tentang bagaimana cara menolak secara bijaksana ketika diajak menggunakan rokok elektronik, Master Tran Trong Dai mengatakan bahwa saat ini banyak siswa yang diajak dan dibujuk untuk mencoba rokok elektronik hanya karena penasaran atau tidak tahu bagaimana cara menolak secara bijaksana.
Untuk mencegah hal tersebut, Sekolah dan Ikatan Remaja senantiasa berupaya menyelenggarakan berbagai kegiatan yang bermanfaat seperti olah raga, klub, dan kegiatan sukarela, guna menciptakan lingkungan yang sehat, membantu peserta didik secara proaktif melatih diri, dan membatasi waktu luang yang mudah terpengaruh secara negatif.
Alih-alih berkumpul untuk minum kopi, mengobrol, dan tergoda mencoba rokok elektrik, mahasiswa sebaiknya menghabiskan waktu pada kegiatan positif yang berlangsung di kampus, di mana terdapat banyak kesempatan untuk terhubung, mengembangkan keterampilan, dan hidup sehat.
Yang lebih penting, siswa perlu ingat untuk tidak mencoba, tidak ingin tahu, dan tidak bereksperimen dengan jenis rokok apa pun, termasuk rokok generasi baru. Sekali kecanduan, akan sangat sulit untuk berhenti. Waspada dan secara proaktif menolak sejak awal adalah cara paling cerdas dan beradab untuk melindungi diri sendiri.
Banyak pelajar, karena tekanan belajar, ujian, atau stres dalam hidup, dengan mudah beralih ke rokok elektronik sebagai cara untuk "melepas lelah". Dalam situasi ini, Ibu Nguyen Thi Thu Huong dari Dana Pencegahan Bahaya Tembakau (Kementerian Kesehatan) mengatakan bahwa banyak orang yang tidak merokok tetapi tetap dapat bekerja dengan baik.
Dana tersebut telah berkoordinasi dengan berbagai organisasi untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan dan kompetisi, seperti karya tulis siswa di TikTok untuk membangun lingkungan bebas asap rokok bersama, lomba lari, Pekan Tanpa Tembakau, dan sebagainya. Dengan demikian, siswa dapat bergabung untuk mengganti kebiasaan buruk dengan kegiatan yang lebih sehat.
Mengenai produk rokok dengan ujung filter, Ibu Nguyen Thi Thu Huong menjelaskan bahwa pada dasarnya rokok tersebut masih merupakan rokok biasa, hanya saja terdapat penambahan perasa pada ujung filternya. Penambahan ini tidak mengurangi efek berbahayanya, tetapi justru meningkatkan daya tariknya, sehingga membuat penggunanya lebih rentan terhadap ketergantungan.
Ketika berbicara tentang Shisha, sebuah produk yang sering disebarkan secara daring dengan persepsi bahwa ia kurang beracun dibandingkan rokok, Associate Professor, Dr. Phan Thu Phuong, Rumah Sakit Bach Mai, menegaskan bahwa pandangan ini salah.
Shisha menggunakan herba dan perasa untuk menghasilkan asap, tetapi komposisi kimianya tidak jelas dan bahkan mungkin mengandung racun atau obat-obatan. Penggunaan shisha dapat menyebabkan halusinasi, disfungsi otak, dan berdampak serius pada kesehatan mental dan fisik.
Khususnya, minyak esensial populer yang digunakan saat ini mirip dengan shisha, yang sebagian besar mengandung nikotin, zat yang sangat adiktif, sehingga meningkatkan risiko ketergantungan. Selain memengaruhi sistem pernapasan, kandungan dalam minyak esensial juga dapat berdampak negatif pada kesehatan reproduksi, terutama bagi remaja dan perempuan.
Terkait tanda-tanda awal penyakit akibat tembakau, Associate Professor, Dr. Phan Thu Phuong menyampaikan bahwa saat merokok, organ pertama yang langsung terpapar asap rokok adalah saluran pernafasan, meliputi saluran pernafasan atas seperti hidung dan tenggorokan serta saluran pernafasan bawah seperti bronkus dan paru-paru.
Asap rokok melewati hidung dan mulut lalu masuk ke paru-paru, di mana bahan kimia dengan cepat memasuki aliran darah dan menyebar ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah.
Dengan lebih dari 7.000 bahan kimia beracun, rokok dapat menyebabkan serangkaian penyakit akut, biasanya rinofaringitis dan sinusitis.
Jika digunakan dalam jangka panjang, perokok berisiko terkena penyakit serius seperti kanker lidah, kanker hipofaring, bronkitis kronis, asma bronkial akut, dan terutama kanker paru-paru. Statistik menunjukkan bahwa hingga 90% penderita kanker paru-paru memiliki riwayat merokok aktif atau pasif.
Sumber: https://baodautu.vn/the-he-tre-va-thuoc-la-the-he-moi-cach-noi-khong-de-bao-ve-suc-khoe-d402156.html
Komentar (0)