Vietnam menghadapi kekurangan staf perawat yang serius, dengan rasio hanya sekitar 18 perawat per 10.000 orang pada tahun 2024.
Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata global, di mana seorang dokter biasanya dibantu oleh 3-4 perawat, sedangkan di Vietnam, rasionya kurang dari 2 perawat per dokter.
Kekurangan ini memberikan tekanan besar pada staf perawat, terutama di rumah sakit tersier, di mana permintaan akan perawatan pasien yang komprehensif semakin meningkat. Hal ini menuntut perawat untuk tidak hanya meningkatkan pengetahuan profesional mereka tetapi juga memenuhi kepuasan pasien.

Profesor Madya, Dr. Nguyen Thanh Hoi, Direktur Umum Rumah Sakit Phenikaa berbagi di Konferensi (foto: Panitia Penyelenggara).
Berbicara pada Konferensi Ilmu Keperawatan 2025 yang diadakan pada tanggal 18 Oktober di Hanoi, Associate Professor, Dr. Nguyen Thanh Hoi, Direktur Umum Rumah Sakit Phenikaa, menekankan peran penting keperawatan dalam seluruh proses perawatan pasien.
"Perawat hadir di hampir setiap tahap perjalanan perawatan pasien, mulai dari masuk rumah sakit hingga keluar dari rumah sakit. Mereka menyambut, membimbing, membantu pemeriksaan medis, melaksanakan perintah medis, memberikan perawatan pascaoperasi, menangani prosedur, dan menjawab pertanyaan pasien," ujar Associate Professor Hoi.
Ia juga menunjukkan bahwa masalah dan ketidakpuasan pasien sering kali berasal dari pertanyaan mereka yang tidak dijawab dengan segera atau tidak menerima perawatan memadai.
Oleh karena itu, perawat saat ini bukan hanya mereka yang menjalankan perintah medis, tetapi juga perlu memiliki keahlian yang mumpuni, kemampuan komunikasi yang baik, dan selalu siap memenuhi kebutuhan pasien. Dengan tersedianya staf perawat profesional yang memadai, pasien akan merasa diperhatikan, sehingga meningkatkan kepuasan dan meminimalkan konflik.

Dr. Tran Quang Huy, Wakil Presiden Asosiasi Keperawatan Vietnam (Foto: Phuong Trang).
Dr. Tran Quang Huy, Wakil Presiden Asosiasi Keperawatan Vietnam, menekankan pentingnya tema konferensi "memberdayakan perawat", tidak hanya menetapkan tanggung jawab tetapi juga menetapkan otonomi.
"Dengan bekal pengetahuan yang lengkap, perawat dapat merancang rencana perawatan personal yang memenuhi kebutuhan fisik dan mental setiap pasien. Hal ini juga merupakan tren yang tak terelakkan dalam dunia kedokteran modern, dan merupakan upaya banyak fasilitas medis untuk mencapai kepuasan pasien," ujar Dr. Huy.
Penguatan kapasitas keperawatan dianggap sebagai kunci penting untuk meningkatkan efektivitas perawatan pasien komprehensif di Vietnam. Konferensi ini mempresentasikan 13 laporan ilmiah, termasuk 6 laporan dalam bahasa Vietnam dan 5 laporan dalam bahasa Inggris, dengan partisipasi 3 reporter internasional dari Amerika Serikat, Taiwan (Tiongkok), dan Thailand.
Para ahli telah memperbarui tren dan pengetahuan terkini dalam perawatan dan manajemen keperawatan, mendorong penelitian ilmiah, melakukan inovasi praktik klinis, dan menerapkan teknologi untuk meningkatkan kualitas perawatan.
Menilai tren individualisasi dalam perawatan, Profesor Madya Hoi mengatakan bahwa ini merupakan tren yang tak terelakkan di dunia . Perawatan dan pengobatan bersifat individual, berdasarkan kondisi medis, usia, jenis kelamin, dan emosi pasien.
"Setiap pasien adalah individu yang unik, sehingga perawatan dan dukungan pereda nyeri... perlu disesuaikan untuk mencapai hasil perawatan yang optimal. Ketika perawat memahami perbedaan ini, mereka dapat bekerja sama dengan dokter untuk meningkatkan kualitas perawatan," ujar Associate Professor Hoi.
Sumber: https://dantri.com.vn/suc-khoe/thieu-hut-nhan-luc-lam-tang-nguy-co-xung-dot-trong-moi-truong-benh-vien-20251018172142753.htm
Komentar (0)