Perdana Menteri Pham Minh Chinh menerima Wakil Presiden Afrika Selatan Paul Mashatile

Pada sore hari tanggal 14 Desember, Perdana Menteri Pham Minh Chinh menerima Wakil Presiden Afrika Selatan Paul Mashatile, yang sedang melakukan kunjungan resmi ke Vietnam dari tanggal 12 hingga 15 Desember.

Pada resepsi tersebut, Perdana Menteri Pham Minh Chinh menegaskan bahwa Vietnam selalu mementingkan hubungan persahabatan dan kerja sama tradisional dan mengidentifikasi Afrika Selatan sebagai salah satu mitra penting Vietnam di Afrika.

Perdana Menteri Pham Minh Chinh dan Wakil Presiden Afrika Selatan Paul Mashatile

GIA HAN

Afrika Selatan saat ini merupakan mitra dagang dan pasar ekspor terbesar Vietnam di Afrika; perdagangan antara kedua negara dalam beberapa tahun terakhir rata-rata mencapai 1,2 miliar dolar AS/tahun. Afrika Selatan berinvestasi sekitar 0,62 juta dolar AS di Vietnam, sementara Vietnam berinvestasi sekitar 8,16 juta dolar AS di Afrika Selatan.

Perdana Menteri Pham Minh Chinh sangat mengapresiasi peran Afrika Selatan di forum regional dan internasional; mengucapkan selamat kepada Afrika Selatan atas keberhasilannya menjadi tuan rumah KTT BRICS pada 15 Agustus 2023 dan pelantikan Presidensi G20 bergilir pada tahun 2025; dan meminta Afrika Selatan untuk bertindak sebagai jembatan kerja sama antara ASEAN dan Uni Afrika serta dengan komunitas ekonomi regional. Sementara itu, Vietnam siap mendukung Afrika Selatan dalam mengembangkan hubungan dengan ASEAN secara efektif dan substansial di masa mendatang.

Kedua belah pihak merasa puas dengan perkembangan hubungan bilateral yang kuat belakangan ini. Dalam konteks ekonomi global yang menghadapi berbagai tantangan, dan perkembangan pesat situasi regional dan dunia, kedua pemimpin sepakat bahwa, berdasarkan hasil 30 tahun terakhir, Vietnam dan Afrika Selatan akan terus mencari arah, pendekatan, dan motivasi baru untuk lebih memajukan hubungan kedua negara dalam 30 tahun ke depan.

Terkait kerja sama ekonomi dan perdagangan, Perdana Menteri Pham Minh Chinh menekankan bahwa kedua belah pihak perlu terus melengkapi dan menyempurnakan koridor hukum untuk menciptakan rasa aman dan saling percaya, berkontribusi dalam mendorong pelaku usaha dan investor kedua negara untuk berinvestasi di bidang-bidang yang menjadi kepentingan bersama, serta menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi produk kedua negara untuk menembus pasar masing-masing, termasuk merundingkan dan menandatangani perjanjian kerja sama di bidang mineral - bidang di mana kedua negara memiliki potensi besar dan sangat penting pada periode saat ini.

Pada saat yang sama, Perdana Menteri juga menyarankan agar kedua belah pihak memperluas kerja sama di bidang transformasi digital, pertumbuhan hijau, pemberian beasiswa kepada pelajar dan memiliki kebijakan untuk memfasilitasi visa bagi warga negara kedua negara.

Selain itu, kedua pemimpin sepakat untuk mempromosikan Kemitraan Transisi Energi yang Adil (JETP); berbagi dan bertukar pengalaman dalam memobilisasi sumber daya keuangan, terutama di lima area transisi, termasuk mengembangkan ekosistem industri dan jasa untuk energi terbarukan, transmisi dan penyimpanan energi, efisiensi dan konservasi energi, konversi energi hijau, dan pengurangan emisi gas rumah kaca di sektor transportasi.

Sumber: https://thanhnien.vn/thu-tuong-pham-minh-chinh-tiep-pho-tong-thong-nam-phi-paul-mashatile-185231214223128593.htm