Dalam kedudukannya sebagai Ketua Partai sekaligus ahli teori politik , Sekretaris Jenderal, dengan argumen-argumennya yang ilmiah dan sangat meyakinkan dalam artikelnya, menunjukkan bahwa kepemimpinan Partai Komunis merupakan faktor penentu keberhasilan proses pembaruan dan memastikan pembangunan negara ke arah sosialis yang tepat.
Artikel ini telah mengidentifikasi tugas-tugas rutin dan berkelanjutan yang perlu ditingkatkan oleh setiap organisasi partai, anggota partai, dan seluruh anggotanya; di mana, perlu memanfaatkan dengan baik sejumlah pelajaran yang dipetik tentang inovasi dalam metode kepemimpinan dan gaya kerja serta prosedur yang diambil dari konferensi paruh waktu Komite Sentral ke-13, khususnya penerapan prinsip sentralisme demokratis. Sekretaris Jenderal menekankan perlunya untuk bersikap teguh, konsisten, dan menjunjung tinggi prinsip sentralisme demokratis dalam menghadapi kesulitan dan tantangan baru. Untuk isu-isu besar, sulit, rumit, penting, mendesak, sensitif, dan belum pernah terjadi sebelumnya dengan banyak pendapat berbeda, perlu untuk mengangkatnya untuk dibahas secara demokratis dan jujur; mempertimbangkannya dengan cermat dan saksama untuk membuat keputusan yang tepat waktu, benar, dan tepat.
Faktanya, belakangan ini, di beberapa organisasi partai, terutama sel partai, terdapat kader dan anggota partai yang melakukan kesalahan dan pelanggaran. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan prinsip sentralisme demokrasi masih memiliki keterbatasan dan kelemahan yang belum teratasi. Artinya, sebagian anggota partai, termasuk anggota partai yang menjadi pengurus, masih belum sepenuhnya memahami syarat dan isi prinsip sentralisme demokrasi serta penerapannya, sehingga kepemimpinan dan pengarahan kerja belum efektif, fungsi dan tugas masing-masing individu belum terdefinisi secara akurat dan lengkap, sehingga menimbulkan fenomena saling berdalih, melakukan sesuatu untuk orang lain, dan tumpang tindih.
Peningkatan kualitas pelaksanaan asas sentralisme demokratis belum berjalan secara teratur dan belum terkait erat dengan pelaksanaan resolusi sel Partai dan tugas politik lembaga, unit, dan daerah. Kualitas kegiatan sel Partai masih terbatas, isi kegiatan belum kaya, pengorganisasian kegiatan tematik belum banyak, dan kualitasnya belum tinggi. Promosi peran Komite Partai serta tanggung jawab individu beberapa anggota Komite Partai masih belum memadai; penugasan tanggung jawab individu di beberapa Komite Partai belum benar-benar jelas dan spesifik,... Keterbatasan dan kelemahan ini disebabkan oleh kurangnya kepemimpinan, arahan, bimbingan, dan pengawasan yang tepat waktu dan drastis terhadap pelaksanaan asas sentralisme demokratis, dan rasa tanggung jawab serta kapasitas beberapa anggota Komite Partai masih lemah.
Agar prinsip sentralisme demokrasi dapat terlaksana secara efektif, pertama-tama, komite dan organisasi Partai perlu berfokus pada peningkatan kesadaran agar setiap kader dan anggota Partai dapat memahaminya secara utuh. Prinsip penting ini harus diimplementasikan sesuai dengan Piagam Partai dan selaras dengan prinsip-prinsip otokritik dan kritik, solidaritas, dan persatuan di dalam Partai. Prinsip ini perlu terus disempurnakan, dikonkretkan, dan dilembagakan dalam setiap aspek pembangunan Partai. Perlu memperluas demokrasi sekaligus memperkuat dan memantapkan disiplin di dalam Partai, serta menjamin terlaksananya hak-hak anggota Partai (berbicara dan bertindak sesuai dengan resolusi Partai).
Bersamaan dengan itu, secara berkala memperkuat pengawasan dan inspeksi terhadap pelaksanaan asas sentralisme demokrasi, terutama bagi pimpinan, segera dan tegas menangani serta mempublikasikan hasil penanganan pelanggaran organisasi partai dan anggota partai. Mempromosikan dan meningkatkan peran pimpinan dan pejabat kunci dalam penerapan asas sentralisme demokrasi, sekaligus memelihara dan secara proaktif mencegah penyimpangan dari asas ini. Memperjelas tanggung jawab pribadi pimpinan dan pejabat kunci dalam melaksanakan tanggung jawab keteladanan, terutama dalam penerapan asas sentralisme demokrasi, kepemimpinan kolektif, tanggung jawab individu, kritik diri, dan kritik. Mendorong dan melindungi mereka yang memiliki pemikiran kreatif, berani bertindak, berani membuat terobosan, berani bertanggung jawab, dan selalu berupaya bertindak untuk kebaikan bersama.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)