
Sebagai seorang veteran panggung Utara, seniman Xuan Hinh dikenal dengan pertunjukan rakyat, Chau Van, dan sandiwara yang dicintai penonton dari berbagai generasi. Namun, setelah bertahun-tahun berkarya, ia pertama kali muncul dalam sebuah film dan memilih untuk tampil dalam karya Tet tahun 2026, "The Smell of Pho". Masuknya Xuan Hinh ke dunia perfilman sebagai seniman panggung veteran ini telah membangkitkan banyak rasa ingin tahu: bagaimana gaya pertunjukan rakyat Xuan Hinh yang familiar akan dipertahankan, dikekang, atau diubah ketika diadaptasi ke layar lebar.
Menurut penjelasan saat perkenalan proyek, alasan Xuan Hinh menerima partisipasi dalam "The Smell of Pho" berasal dari nilai-nilai tradisional yang diangkat dalam film ini. Ia menganggap karya ini berkaitan dengan hal-hal yang ia junjung tinggi sepanjang perjalanan artistiknya. Berbicara tentang pengalaman pertamanya di layar lebar, sang seniman menggambarkannya dengan tiga kata: "menyentuh - menarik - menarik". Baginya, ini adalah kesempatan untuk membawa materi budaya Utara yang melekat padanya ke dalam bentuk penceritaan yang benar-benar baru. Xuan Hinh yakin bahwa penonton akan menemukan versi "akting tanpa akting" – cara yang ia gunakan untuk berbicara tentang transformasi yang alami, sehari-hari, dan tanpa berlebihan.


Dalam "The Scent of Pho", Xuan Hinh bereuni dengan seniman Thanh Thanh Hien – yang telah mendampinginya dalam banyak karya rakyat. Ini adalah pertama kalinya keduanya beralih dari panggung ke sinema, menciptakan kombinasi yang kaya akan tradisi tetapi juga membuka banyak tantangan karena tuntutan sinema yang sangat berbeda. Seniman Thanh Thanh Hien berkomentar bahwa berkolaborasi dengan Xuan Hinh untuk pertama kalinya di sinema merupakan pengalaman yang tak terlupakan, karena keduanya akrab dengan gaya rakyat, sementara sinema memaksa mereka untuk berkarya dengan ritme, bahasa visual, dan tingkat pengendalian emosi yang berbeda.

Salah satu elemen yang membuat penonton penasaran adalah interaksi antara dua generasi seniman dari Utara dan Selatan dalam film ini. Selain Xuan Hinh dan Thanh Thanh Hien, penampilan Thu Trang—yang menghadirkan gaya dan ritme akting khas Selatan yang modern—menciptakan keseimbangan yang menarik. Beberapa detik dialog "tegang bak tali" antara Xuan Hinh dan Thu Trang dalam cuplikan pertama film ini telah menunjukkan konflik dan hubungan yang belum terungkap antara kedua karakter. Hal inilah yang juga membuat penonton bertanya-tanya: bagaimana gaya akting rakyat Xuan Hinh akan berpadu dengan gaya Thu Trang yang fleksibel dan modern dalam adegan Tet yang sama?
Selain wajah-wajah veteran, film ini juga menampilkan banyak aktor dengan kepribadian berbeda seperti Ha Huong, Thanh Huong, Hai Trieu, Cuong Ca, dan aktor cilik Bao Nam. Mereka merupakan karya yang mewakili beragam nuansa akting, yang berkontribusi dalam menonjolkan keragaman materi budaya dalam film. Seniman Thanh Huong membandingkan "Pho Smell" dengan "semangkuk pho dengan beragam rasa", di mana setiap aktor menghadirkan "cita rasa Pho" yang unik. Hai Trieu mengatakan hal yang paling mengesankan selama partisipasi adalah kekompakan kru film, mulai dari berkumpul pukul 05.15 hingga menikmati semangkuk pho Nam Dinh hangat bersama sebelum bekerja.
Keikutsertaan Xuan Hinh dalam film Tet 2026 tak hanya menandai tonggak sejarah istimewa dalam sinema pribadinya, tetapi juga membangkitkan antisipasi di kalangan pencinta seni. Bagaimana gaya akting rakyat – yang merupakan identitas Xuan Hinh – akan dipertahankan, diubah, atau dipadukan ke dalam bahasa sinema? Jawabannya baru dapat dirasakan sepenuhnya ketika "The Scent of Pho" resmi dirilis bertepatan dengan Tahun Baru Imlek 2026.
Sumber: https://baohaiphong.vn/to-mo-xem-xuan-hinh-dong-phim-loi-dien-dan-gian-se-bien-hoa-ra-sao-527464.html






Komentar (0)