Pada sesi pembukaan Kongres ke-1 Komite Partai Kota Ho Chi Minh periode 2025-2030, yang berlangsung pada pagi hari tanggal 14 Oktober, Sekretaris Jenderal To Lam memberikan arahan dan orientasi mengenai implementasi Resolusi periode 2020-2025 serta arahan dan tugas untuk periode 2025-2030. Sekretaris Jenderal juga menekankan permasalahan dan keterbatasan kota yang perlu diatasi secara fokus di masa mendatang.
"Saya memiliki banyak kekhawatiran dan menyampaikannya ketika bekerja dengan Kota Ho Chi Minh. Selain menjadi pusat pertumbuhan terdepan di negara ini, yang selalu mempertahankan pertumbuhan yang baik, Kota Ho Chi Minh juga memiliki tradisi sebagai pusat inovasi dan kreativitas. Mengingat tradisi Kota Ho Chi Minh pada periode sebelumnya, banyak kebijakan dan resolusi Partai telah dilaksanakan di Kota Ho Chi Minh dan Komite Sentral, Politbiro , serta Sekretariat telah meneliti dan mengembangkannya untuk seluruh negeri," ujar Sekretaris Jenderal.
Sekretaris Jenderal To Lam berbicara pada sesi pembukaan Kongres Partai Kota Ho Chi Minh (Foto: Panitia Penyelenggara).
Menurut Sekretaris Jenderal To Lam, Kota Ho Chi Minh yang baru memiliki ruang perkotaan yang luas, yang menyatukan semua bidang di negara ini. Oleh karena itu, Kota Ho Chi Minh perlu mempromosikan tradisi ini untuk mengembangkan keunggulan bagi tahap pembangunan yang baru.
"Saya sangat berharap kota ini akan kembali bergairah sebagai pusat inovasi dan pusat inovasi. Tentunya banyak kebijakan dan pedoman yang diterapkan di Kota Ho Chi Minh akan dipelajari dan diterapkan secara nasional," ungkap Sekretaris Jenderal To Lam.
Isu lain yang menjadi perhatian Sekretaris Jenderal To Lam di Kota Ho Chi Minh adalah kekurangan yang telah dilaporkan masyarakat selama bertahun-tahun. Sekretaris Jenderal berharap agar pemerintah kota bertekad untuk melaporkan kepada seluruh anggota partai, pejabat, dan masyarakat mengenai penyelesaian empat isu yang "sangat mendesak, sangat praktis, dan sangat sosial".
Sesi pembukaan Kongres Partai Kota Ho Chi Minh pada pagi hari tanggal 14 Oktober (Foto: Panitia Penyelenggara).
Masalah pertama yang perlu diatasi Kota Ho Chi Minh adalah kemacetan lalu lintas. Menurut Sekretaris Jenderal, kemacetan inilah yang menghambat wisatawan, investor, dan warga kota menghadapi berbagai kesulitan.
"Masalah selanjutnya adalah banjir. Kita tidak bisa membiarkan masyarakat khawatir setiap musim hujan. Pemerintah dan negara telah berinvestasi, dan kita tidak hanya harus mengatasi hujan lebat, tetapi juga harus mempertimbangkan perubahan iklim, naiknya permukaan air laut, dan pasang surut air laut yang mengganggu kehidupan masyarakat. Ini adalah masalah yang perlu dibahas dengan sangat cermat. Pemerintah akan berinvestasi dan bekerja sama untuk menyelesaikannya selama periode ini. Masalah ini tidak bisa berlarut-larut, dan semakin cepat diselesaikan, semakin baik," tegas Sekretaris Jenderal To Lam.
Sekretaris Jenderal To Lam juga menegaskan bahwa kota ini tidak bisa merasa puas ketika melihat laporan harian tentang polusi yang buruk dan sangat buruk. Kota Ho Chi Minh dan seluruh negeri tidak dapat mengorbankan lingkungan demi pembangunan ekonomi.
"Akhirnya, saya sangat setuju ketika Kota Ho Chi Minh menetapkan tujuan membangun kota pintar, kota bebas narkoba. Dengan tekad Komite Partai, pemerintah, serta konsensus dan dukungan rakyat, Kota Ho Chi Minh pada dasarnya akan menyelesaikan masalah tersebut," yakin Sekretaris Jenderal To Lam.
Sumber: https://dantri.com.vn/thoi-su/tong-bi-thu-to-lam-tphcm-can-som-xu-ly-dut-diem-4-van-de-20251014112014758.htm
Komentar (0)