Hasil laporan investigasi jaksa khusus terhadap Presiden Biden tersedia.
Jaksa khusus Robert Hur, yang bertugas menyelidiki penghapusan dokumen rahasia oleh Biden yang berusia 82 tahun pada tahun 2017, mengatakan ia akan menentang penuntutan pidana terhadap pemimpin AS tersebut setelah penyelidikan selama 15 bulan.
Alasan tidak diperlukannya tuntutan adalah karena Presiden Biden bekerja sama dalam penyelidikan tersebut.
"Bapak Biden kemungkinan akan menampilkan dirinya di hadapan dewan juri agung sebagai seorang pria tua yang simpatik, baik hati, dan memiliki ingatan yang buruk," kata Reuters mengutip Bapak Hur, yang ditugaskan oleh Jaksa Agung Merrick Garland untuk memimpin penyelidikan terhadap Bapak Biden pada Januari 2023.
Apa yang dikatakan Tn. Biden tentang penilaiannya bahwa ia memiliki 'ingatan yang buruk'?
Presiden Biden sendiri juga telah menunjukkan dirinya berbeda dari Donald Trump dalam isu-isu seperti etika pribadi dan keamanan nasional.
Dalam sebuah acara di Virginia pada tanggal 8 Februari, Tn. Biden menekankan bahwa ia bekerja sama dengan penyelidikan dan mengembalikan dokumen rahasia, sangat berbeda dari Tn. Trump dalam kasus menyembunyikan dokumen rahasia di sebuah resor di Florida dan ditemukan kembali oleh agen FBI pada bulan Agustus 2022.
Menanggapi kesimpulan jaksa khusus Hur, mantan Presiden Trump menyebutnya sebagai bukti sistem hukum "bermuka dua", yang secara selektif menghakimi secara inkonstitusional. Trump menghadapi persidangan pidana atas dokumen-dokumen rahasia tersebut, yang kemungkinan akan berlangsung pada tahun pemilu AS 2024.
Masalah memori
Penasihat khusus Hur juga menulis dalam laporan tersebut bahwa ingatan Presiden Biden "sangat terbatas" selama interaksinya dengan anggota tim investigasi.
Misalnya, Bapak Biden tidak ingat tahun dimulainya masa jabatannya sebagai wakil presiden di bawah Presiden Obama, maupun tahun berakhirnya masa jabatan tersebut. Ia juga tidak ingat tahun kematian putranya, Beau. Ia tidak ingat perdebatan mengenai kebijakan AS di Afghanistan.
Penasihat Gedung Putih Richard Sauber menyebut laporan Tn. Hur tentang komentar tersebut tidak akurat dan tidak pantas.
Sementara itu, Ketua DPR AS Mike Johnson mengatakan bahwa Biden tidak lagi cocok menjadi Presiden AS, berdasarkan laporan jaksa khusus yang baru-baru ini dirilis.
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)