Pada tanggal 28 Juli, Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan bahwa Moskow secara serius mempertimbangkan inisiatif perdamaian di Ukraina yang diusulkan oleh Afrika.
Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato di KTT Rusia-Afrika di St. Petersburg pada tanggal 28 Juli. (Sumber: AFP) |
Pada KTT Rusia-Afrika ke-2 yang diadakan di St. Petersburg pada tanggal 28 Juli, Presiden Putin mengatakan bahwa Moskow menghormati kontribusi negara-negara Afrika bagi perdamaian regional dan secara cermat mempelajari proposal di atas.
Menurut pemimpinnya, Rusia saat ini sedang meningkatkan pasokan makanan ke Afrika, termasuk beberapa pengiriman biji-bijian gratis yang diumumkannya sehari sebelumnya.
Pada saat yang sama, Moskow kini tertarik untuk mempromosikan kerja sama militer dengan benua tersebut. Putin mengungkapkan bahwa ia akan menyediakan sejumlah amunisi secara gratis, untuk membantu Afrika memperkuat keamanan di masa mendatang.
Sebelumnya, pada 27 Juli, Presiden AS Joe Biden menyambut Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni atas dukungan kuatnya terhadap upaya Barat untuk mendukung Ukraina dalam konfliknya dengan Rusia.
Dalam pembicaraan di Ruang Oval dengan pemimpin AS, Perdana Menteri Italia menyatakan "kebanggaannya" atas kontribusi Roma bagi Ukraina. "Kami mengenal teman-teman kami di masa-masa sulit," kata Meloni. "Menurut saya, negara-negara Barat telah menunjukkan bahwa mereka dapat saling mengandalkan lebih dari yang diperkirakan sebagian orang."
Selain itu, Perdana Menteri Meloni juga menyatakan: "Mendukung Ukraina berarti melindungi prinsip koeksistensi damai bagi semua orang dan semua negara di seluruh dunia."
Pada hari yang sama, AS mengumumkan akan mengirimkan gelombang pertama tank berat Abrams pada bulan September untuk mendukung serangan balasan Ukraina yang sedang berlangsung. Menurut beberapa pejabat yang tidak disebutkan namanya, beberapa tank pertama akan dikirim ke Jerman pada bulan Agustus untuk "perbaikan akhir" sebelum dikirim ke Kiev pada bulan September 2023. Pengiriman pertama diperkirakan akan mencakup sekitar 6-8 tank.
Presiden AS "berjanji" untuk mengirimkan tank Abrams pada Januari tahun ini, dan berjanji untuk menyediakan total 31 tank, setara dengan satu batalion, ke Ukraina. Langkah Biden ini diyakini bertujuan untuk mendorong Jerman mengirimkan tank Leopard 2 ke Kiev.
Washington kini bekerja sama dengan sekutu NATO-nya untuk membangun “fasilitas pemeliharaan dan perbaikan berat, terutama untuk kerusakan akibat pertempuran,” guna memastikan bahwa tank Abrams dan kendaraan tempur infanteri Bradley yang dikirim ke Ukraina dapat dirawat.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)