![]() |
Tottenham memiliki lini serang yang beragam dan pertahanan yang hampir sempurna, menciptakan stabilitas dan kegembiraan. Sementara itu, MU, meskipun didukung Bruno Fernandes dan lini tengah yang dinamis, kesulitan bertahan dan kurang stabil dalam menyerang. |
Di posisi penjaga gawang, Guglielmo Vicario dari Tottenham dan Andre Onana dari Manchester United belum menunjukkan performa yang baik musim ini, terutama karena masalah di lini pertahanan kedua tim. Namun, statistik menunjukkan bahwa Vicario sedikit lebih baik dengan persentase penyelamatan yang lebih tinggi (68,3% dibandingkan dengan 67%) dan perkiraan kebobolan yang lebih sedikit (1,3 gol/pertandingan dibandingkan dengan 1,4). |
Selain itu, Onana melakukan kesalahan di pertandingan semifinal, yang menyebabkannya dicadangkan oleh pelatih Ruben Amorim. Oleh karena itu, di posisi penjaga gawang, Tottenham memiliki peringkat yang sedikit lebih tinggi. |
Titik terang Tottenham adalah pertahanan mereka yang solid, dengan kembalinya Cristian Romero dan Mickyvan de Ven , duo bek tengah andalan tim. Bersama mereka, Tottenham hanya kebobolan 1,17 gol per pertandingan, sementara absennya mereka telah meningkatkan angka tersebut secara signifikan. Bersama bek sayap berbakat seperti Pedro Porro dan Destiny Udogie, pertahanan mereka telah memberikan Spurs kepercayaan diri menjelang final. |
Sebaliknya, MU memiliki masalah besar di lini pertahanan ketika Matthijs de Ligt dan Leny Yoro diragukan bermain. Victor Lindelof, Noussair Mazraoui, dan Luke Shaw belum menunjukkan performa terbaik saat ini, sementara Patrick Dorgu belum menunjukkan performa terbaiknya. Oleh karena itu, lini pertahanan "Setan Merah" sulit dibandingkan dengan Spurs. |
Tottenham akan kehilangan James Maddison dan Dejan Kulusevski , pemain kunci di lini tengah, sementara kembalinya Lucas Bergvall juga belum pasti. Hal ini membuat Postecoglou mengandalkan Yves Bissouma dan Rodrigo Bentancur, selain menguji opsi baru seperti Wilson Odobert atau Mikey Moore. |
Sementara itu, MU juga kekurangan pemain dan lini tengahnya belum sepenuhnya stabil, tetapi memiliki Bruno Fernandes sebagai pemimpin dan motivasi seluruh tim. Fernandes sering menjadi tumpuan tim dan siap memberikan segalanya di pertandingan-pertandingan penting. Belum lagi Casemiro yang juga bermain gemilang di Liga Europa. Oleh karena itu, lini tengah MU dinilai sedikit lebih baik. |
Serangan bisa menjadi pembeda terbesar. Tottenham memiliki lini serang yang beragam. Mereka berada di peringkat keenam Liga Primer untuk jumlah gol, dengan lima pemain mencetak lebih dari 10 gol musim ini, termasuk Brenna Johnson, yang memimpin dengan 17 gol, dan Dominic Solanke, yang telah mencetak 15 gol. Kapten Son Heung-min juga berkontribusi dengan 11 gol dan 11 assist. |
Sebaliknya, MU kesulitan menemukan pencetak gol yang konsisten. Ketidakstabilan lini serang jelas membuat para penggemar khawatir akan kemampuan MU untuk meraih gelar juara di pertandingan terakhir. |
Secara keseluruhan, Tottenham dan MU memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing. Pertandingan ini menjanjikan akan sangat menarik dengan taktik, kecepatan, dan tekanan tinggi, di mana setiap momen dapat mengubah nasib seluruh musim. Siapa yang akan menang dan meraih tiket Liga Champions bergengsi? Jawabannya akan terungkap pada malam final di Bilbao pada 22 Mei. |
Sumber: https://znews.vn/tottenham-mu-doi-hinh-nao-nhinh-hon-o-chung-ket-post1554433.html
Komentar (0)