Pada malam tanggal 5 November, Departemen Pendidikan dan Pelatihan Kota Ho Chi Minh menginformasikan tentang insiden seorang siswi kelas 8 yang dipukuli oleh sekelompok siswa di Sekolah Menengah An Dien, Distrik Long Nguyen, Kota Ho Chi Minh.
Sebelumnya, media sosial banyak menyebarkan video yang memperlihatkan seorang siswi dikepung dan dipukuli oleh segerombolan siswi dari sekolah yang sama di area toilet.
Dalam klip tersebut, kelompok ini terus-menerus menggunakan tangan dan kaki mereka untuk memukul dan menendang siswi tersebut, menyebabkan dia jatuh berlutut, memegang kepalanya dan menerima pukulan.
Hebatnya, banyak siswa lain yang hanya berdiri dan menonton tetapi tidak melakukan intervensi.
Video tersebut, setelah diunggah, menarik perhatian besar dari opini publik, bersama dengan banyaknya pendapat yang meminta pihak berwenang untuk mengambil tindakan tegas guna mencegah kekerasan di sekolah.
Menurut laporan sekolah, kejadian tersebut terjadi pada 31 Oktober. Setelah diverifikasi, ada 6 siswa dari kelas berbeda yang terlibat dalam pemukulan tersebut.
Penyebab awalnya bermula dari konflik saat berbaris untuk pelajaran olahraga; setelah itu, sekelompok siswa membuat janji untuk pergi ke kamar kecil untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Setelah kejadian tersebut, pihak sekolah bekerja sama dengan orang tua dari pihak-pihak yang terlibat.
Karena adanya perselisihan antara orang tua, pihak sekolah melapor ke polisi setempat untuk membantu memastikan keamanan dan ketertiban.
Pada pagi hari tanggal 3 November, Sekolah Menengah An Dien mengadakan pertemuan dengan semua orang tua, guru wali kelas, dan siswa terkait.
Pada pertemuan tersebut, setiap siswa menulis laporan, mengakui perbuatannya, meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi pelanggarannya.
Orang tua siswa yang bersalah juga meminta maaf dan setuju untuk menanggung semua biaya pengobatan, obat-obatan, dan perjalanan untuk keluarga korban.
Orangtua siswi yang dipukuli meminta hukuman tegas, bahkan memaksa anaknya keluar sekolah dan melimpahkan kasusnya ke kepolisian.
Kepala Sekolah Menengah Pertama An Dien menegaskan bahwa sekolah menerima tanggung jawab dan, berdasarkan Surat Edaran 19/2025/TT-BGDDT dan peraturan saat ini, menerapkan tindakan disiplin tingkat tertinggi kepada 6 siswa yang melanggar.
Pihak sekolah menyatakan akan mengumumkan tindakan disipliner tersebut pada upacara pengibaran bendera di awal minggu sebagai tindakan pencegahan, mengoordinasikan konseling psikologis bagi siswa yang melanggar hukum, dan mewajibkan penghapusan semua gambar dan klip terkait di media sosial dan perangkat pribadi. Wali kelas akan berkoordinasi dengan orang tua untuk memantau pelaksanaannya.
Pihak sekolah meminta orang tua untuk membawa siswi yang dipukuli untuk pemeriksaan medis agar luka-lukanya dapat diobati. Semua biaya terkait akan ditanggung oleh keluarga siswi yang melakukan pelanggaran.
Kasus ini terus dipantau dan ditangani sesuai ketentuan, untuk mencegah terjadinya kekerasan di sekolah di kemudian hari.
Sumber: https://phunuvietnam.vn/tphcm-xu-ly-vu-nu-sinh-bi-danh-hoi-dong-trong-nha-ve-sinh-20251106104938265.htm






Komentar (0)