Ketika menyebut Hong Yeu, penggemar sepak bola wanita Vietnam langsung teringat sosok pemain bertubuh tinggi, berkaki jenjang, dan memiliki fisik yang melebihi rata-rata rekan setimnya yang seusia.
Sejak usia 16 tahun, di timnas putri U-17 Vietnam, tinggi badannya hampir 1,7 meter, sebuah angka langka di sepak bola putri usia muda. Keunggulan tersebut membuat pelatih Akira Ijiri saat itu mengaturnya untuk bermain sebagai bek tengah, sebuah "tameng" di depan gawang dalam turnamen-turnamen pemuda regional dan kontinental.
Namun, waktu dan latihan telah membantu Hong Yeu mengembangkan banyak keterampilan di luar stereotip seorang pemain bertahan. Di Turnamen Nasional U-19 Wanita 2025, di bawah naungan Klub Phong Phu Ha Nam , para pelatih mengakui ketajamannya dalam membaca situasi, sentuhan yang rapi, dan kemampuannya untuk menangani semua tekanan dengan tenang.
Inilah alasan mengapa pelatih Okiyama Masahiko dengan berani mempromosikannya untuk bermain sebagai gelandang tengah – posisi yang membutuhkan kekuatan fisik yang komprehensif, pemikiran taktis, dan teknik pribadi. "Awalnya, saya agak khawatir karena belum terbiasa dengan tugas baru ini. Namun, lambat laun, saya belajar cara menangani, mendistribusikan bola, dan membaca permainan dengan lebih baik. Sekarang saya merasa jauh lebih percaya diri," ungkap Hong Yeu.
Di Kualifikasi Piala AFC U20 Wanita 2026, Hong Yeu tidak mencetak gol, tetapi memberikan dampak yang besar. Ia menjadi "stasiun transit" yang andal bagi tim, sering kali mencegat bola dari jarak jauh, menetralkan serangan lawan dengan sundulan yang menentukan. Saat menguasai bola, ia jarang melakukan umpan yang buruk, bahkan dalam pertandingan di mana lini tengah Timnas Wanita U20 Vietnam berada di bawah tekanan berat.
Kedewasaan Hong Yeu paling terlihat dari kemampuannya bergerak cerdas untuk menciptakan opsi koordinasi. Ia selalu tetap tenang saat ditekan lawan, memilih solusi aman sambil tetap menjaga ritme bola. Sebagai gelandang jangkar, Hong Yeu membantu mengurangi tekanan pada pertahanan dan juga menjadi titik awal dalam banyak situasi menyerang.
Pelatih Okiyama Masahiko sering meminta Hong Yeu untuk bermain dengan jangkauan yang luas, tidak terbatas di area tengah, tetapi juga siap untuk turun ke dalam untuk merebut bola atau maju untuk bergabung dalam serangan. Berkat kekuatan fisiknya yang luar biasa, ia dapat mempertahankan intensitas pergerakan yang tinggi sepanjang 90 menit.
Pertandingan pembuka melawan Singapura adalah contoh yang khas. Hong Yeu bermain sepanjang pertandingan, menyerang dan bertahan secara ritmis, tidak takut bertabrakan, dan selalu menjaga ketenangannya. "Saya merasa telah menunjukkan semangat juang saya, tetapi saya masih perlu meningkatkan kemampuan bertahan dan ketenangan saya. Saya juga merasa sedikit menyesal tidak memanfaatkan peluang mencetak gol yang diciptakan rekan satu tim saya. Saya akan berusaha lebih keras di pertandingan-pertandingan mendatang," ungkapnya.
Hong Yeu tak hanya sangat dihormati karena keahliannya, tetapi juga memenangkan hati rekan satu tim dan penggemarnya berkat sikapnya yang terbuka. Ia mendengarkan dan belajar dari pelatih dan seniornya, serta bersedia mengakui kesalahannya untuk memperbaiki diri.
Di luar lapangan, ia memukau dengan suaranya yang lembut, sikapnya yang ramah, dan kesopanannya kepada semua orang. Di turnamen-turnamen remaja, sosok Hong Yeu yang tinggi, berambut rapi, dan selalu tersenyum saat berkomunikasi sudah tidak asing lagi. Ia tidak menganggap penampilannya sebagai keuntungan untuk menjadi terkenal, melainkan sebagai motivasi baginya untuk layak mendapatkan perhatian penonton melalui usahanya di lapangan.
Sepak bola wanita Vietnam sedang dalam fase transisi, ketika generasi emas Huynh Nhu, Chuong Thi Kieu, Tuyet Dung… perlahan-lahan melewati puncaknya. Pemain muda seperti Hong Yeu membawa sinyal positif untuk masa depan, terutama ketika ia memadukan kualitas fisik, keterampilan, dan disiplin.
Jalan masih panjang, Hong Yeu perlu terus berlatih untuk menyempurnakan keterampilan seperti umpan jauh yang akurat, tembakan jarak jauh, dan kemampuan melindungi rekan satu tim. Namun, jika ia mempertahankan performa dan tekadnya saat ini, ia pasti bisa menjadi pemain kunci di tim nasional di tahun-tahun mendatang.
"Saya selalu bermimpi mengenakan seragam tim nasional Vietnam di turnamen-turnamen besar. Setiap sesi latihan dan setiap pertandingan kini menjadi kesempatan untuk semakin dekat dengan tujuan itu," tegas Hong Yeu.
Sumber: https://baovanhoa.vn/the-thao/tram-trung-chuyen-cua-u20-nu-viet-nam-160647.html
Komentar (0)