Sementara dunia telah berkomitmen untuk menghentikan penggunaan bahan bakar fosil, pembangkit listrik tenaga surya dan angin memainkan peran utama dalam memenuhi kebutuhan listrik umat manusia.
Namun, faktanya adalah meskipun ladang tenaga surya memiliki keterbatasan karena tidak dapat menghasilkan tenaga pada malam hari, turbin angin dapat beroperasi sepanjang waktu, meskipun daya keluarannya mungkin jauh lebih rendah.
Tiongkok meluncurkan turbin angin lepas pantai tahan topan level 17 pertama di dunia. (Foto ilustrasi: Getty Image)
Selama bertahun-tahun, turbin angin telah menjadi lebih besar dan lebih mampu menghasilkan lebih banyak energi sekaligus. Kini, pemanfaatan manfaat angin lepas pantai telah beralih ke industri baru: perancangan dan konstruksi turbin angin lepas pantai.
MingYang Smart Energy, produsen turbin angin lepas pantai asal Tiongkok, telah meluncurkan prototipe turbin terbarunya yang mampu beroperasi bahkan dalam badai dahsyat. Dengan kapasitas 18-20 MW, turbin ini juga merupakan turbin terbesar di dunia hingga saat ini.
Perusahaan yang berkantor pusat di Guangdong, Tiongkok, ini telah membuat gebrakan selama beberapa tahun terakhir, dengan terus membangun turbin angin dengan daya yang terus meningkat. Dimulai dengan turbin 14 MW yang mulai beroperasi di Tiongkok pada tahun 2021, perusahaan ini secara perlahan membangun turbin angin 16 MW dalam waktu singkat. Model yang baru diumumkan ini memiliki kapasitas hingga 18-20 MW.
Di fasilitas manufaktur Shanwei, perusahaan meluncurkan turbin angin lepas pantai MySE18.X-20 MW. Desain turbin angin lepas pantai yang baru ini didasarkan pada model 14-16 MW yang telah dibangun dan digunakan secara luas oleh perusahaan.
Menurut siaran pers perusahaan, desain turbin MySE18.X-20 MW bersifat modular, ringan, dan menawarkan efisiensi tinggi. Diameter turbin berkisar antara 260-292 meter, menyediakan listrik untuk 96.000 rumah tangga dan mengurangi emisi CO2 sebesar 66.000 ton untuk wilayah Guangdong timur.
MingYang Smart Energy juga memastikan bahwa desain turbin baru mereka dapat digunakan di area dengan kecepatan angin sedang hingga tinggi. Selain itu, turbin ini dilengkapi dengan teknologi proteksi badai aktif, yang memungkinkannya bertahan terhadap badai Kategori 17 (56,1-61,2 m/s).
Meskipun mengesankan, gelar turbin terbesar di dunia sepertinya tidak akan bertahan lama. Awal Oktober ini, perusahaan juga meluncurkan prototipe terbarunya, sebuah desain 22 MW dengan bilah seukuran Menara Eiffel.
HUYNH DUNG ((Sumber: Interestingengineering))
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)