Kembali ke pedesaan, mengenakan celana pendek, bertelanjang kepala, bertelanjang kaki, setiap anak hafal betul salad nangka. Tumbuh besar dan bekerja keras di negeri asing, terkadang ketika saya merasakan kerinduan di hati, gambaran salad nangka kembali bagai hidangan dari jauh dan saya menemukannya lagi. Tentu saja itu hanya sisa rasa, tetapi aromanya membangkitkan nostalgia. Semakin saya merindukannya, semakin saya menantikan hari di mana saya bisa kembali menikmati jiwa kampung halaman saya. Tak heran begitu saya meletakkan ransel, setelah beberapa pertanyaan dari ibu saya tentang pekerjaan, anak itu langsung menjawab: Bu, pekerjaan saja tidak masalah; soal makanan, saya ingin makan salad nangka.
Salad nangka
Nangka adalah pohon yang populer di pedesaan Tengah. Tentu saja, ada banyak kebun nangka. Nangka di halaman, di samping sumur, dan pohon-pohon jerami juga hijau dan berbuah lebat. Saya ingat ketika saya masih kecil dan ingin makan salad nangka, ibu saya menyuruh saya memakannya, saya harus... berguling-guling di pohon. Saya dan saudara perempuan saya pergi ke kebun belakang dan hanya menekan bola-bola nangka untuk memetiknya. Ibu saya tertawa dan menjelaskan bahwa ini tidak berguna karena buah nangka berasal dari putik jantan, rasanya pahit dan sepat, dan akan rontok setelah beberapa saat di pohon. Sejak saat itu, saya belajar bahwa nangka muda diserbuki oleh putik betina, buahnya kecil tetapi kasar, durinya jarang dan rata, membuatnya lezat jika dicampur. Selain untuk campuran masakan, nangka muda juga digunakan untuk merebus ikan dan memasak sup. Selain itu, nangka muda "cocok" dengan bihun dan saus ikan, membuatnya sangat licin.
Kini, meskipun seluruh lingkungan membuat nangka campur udang, perut babi, kuping babi, dll., ibu saya masih "setia" pada resep aslinya: nangka muda direbus, diiris, dicampur dengan campuran kecap ikan, jeruk nipis, gula, cabai, bawang putih, dan sedikit kacang tanah serta ketumbar. Kata ibu saya, udang dan dagingnya mengalahkan aroma nangka muda, sayang sekali. Dalam acara makan keluarga saya, apa pun hidangannya, hidangan nangka campur sederhana tetap menjadi andalan, sumpit dari segala penjuru selalu mengincarnya. Ketika saya bosan makan nasi, tinggal menyendok nangka campur dengan kertas nasi renyah dan membuat hidangan yang lezat.
Saya sudah kecanduan salad nangka sejak kecil. Bisa dibilang, seluruh masa kecil anak rakus ini dihabiskan dengan salad nangka. Hidangan pedesaan ini tak terpisahkan dari kenangan pedesaan. Pohon nangka tua dengan cabang dan daunnya yang rimbun adalah dunia yang puitis…
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/ve-an-mit-tron-185241010173720796.htm
Komentar (0)