Calvert-Lewin menganggur. |
Di musim panas ketika klub Old Trafford menjadikan pencarian striker kelas dunia sebagai prioritas utama, nama Calvert-Lewin justru menimbulkan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban. Dan jika kesepakatan itu terwujud, itu akan menjadi cerminan nyata bagaimana Ineos—grup yang telah mengambil alih operasional sepak bola di Man United—membentuk strategi transfer klub.
Kesenjangan dalam serangan dan kengerian dari musim lalu
Man United menutup musim 2024/25 dengan hanya 44 gol di Liga Primer—total terburuk mereka dalam hampir setengah abad. Ini bukan sekadar statistik yang menyedihkan, tetapi tanda yang jelas bahwa tim ini kurang bersemangat, kurang eksplosif, dan yang terpenting: kekurangan striker sejati.
Rasmus Hojlund, meskipun menjanjikan, lebih merupakan proyek jangka panjang daripada solusi instan, jadi wajar saja jika klub ingin mendatangkan striker berpengalaman. Namun, Calvert-Lewin – yang hanya mencetak tiga gol musim lalu dan serangkaian cedera yang terus-menerus – masih dipertanyakan.
Di usia 28 tahun, Calvert-Lewin seharusnya berada di puncak kariernya. Namun, alih-alih berkembang, ia justru stagnan, bahkan menunjukkan tanda-tanda kemunduran. Dilepas Everton setelah musim yang mengecewakan, striker Inggris ini bukan lagi versi yang pernah membuat lini pertahanan Liga Primer Inggris takut padanya. Melihatnya sebagai target potensial bagi Man United hanyalah sebuah langkah mundur, atau lebih buruk lagi, sebuah keputusan "perang" di tengah pasar yang ketat.
Dan itulah yang membuat penggemar khawatir: jika Calvert-Lewin adalah anak poster untuk rencana transfer Ineos, lalu di mana sebenarnya ambisi mereka berada?
![]() |
Calvert-Lewin akhir-akhir ini diganggu cedera. |
Di bawah naungan Ineos, United telah berjanji untuk tidak menghabiskan uang secara sembrono seperti tahun-tahun sebelumnya. Kepatuhan terhadap peraturan Profit and Sustainability (PSR) merupakan suatu keharusan, terutama karena klub belum menghasilkan uang dari penjualan pemain. Kehati-hatian diperlukan – terutama karena mereka menginginkan model yang lebih berkelanjutan.
Namun, kehati-hatian itu berisiko berubah menjadi kepasifan. Sementara rival seperti Arsenal semakin mendekati Viktor Gyokeres – seorang striker yang kuat dan efektif – Man United masih kesulitan dengan sederet pilihan yang kurang meyakinkan. Nama-nama seperti Victor Osimhen atau Hugo Ekitike, meskipun menjanjikan, memiliki harga yang tinggi dan kemungkinan besar tidak tertarik bermain untuk tim yang sedang dalam masa transisi.
Ketika Harapan Bertemu Realita
Bisa dibilang Ineos harus menyelesaikan masalah dengan terlalu banyak variabel: keterbatasan finansial, kualitas skuad saat ini, daya tarik Man United di mata para bintang, dan tekanan besar dari para penggemar. Ketidakmampuan untuk mengaktifkan lini serang yang benar-benar "besar" telah menyebabkan kecemasan menyebar, terutama ketika pramusim telah dimulai dan musim baru kurang dari dua bulan lagi.
Calvert-Lewin, jika direkrut, bukanlah penyebab masalah – melainkan manifestasi paling nyata darinya. Opsi yang aman dan murah yang akan mengisi skuad, tetapi tidak akan membawa kegembiraan atau inovasi. Dan di Liga Primer yang sangat kompetitif, "solusi sementara" semacam itu seringkali gagal memberikan hasil yang bertahan lama.
![]() |
Calvert-Lewin tidak terlalu dianggap oleh para ahli. |
Penggemar Manchester United berhak mengharapkan kesepakatan besar dan perekrutan yang mengubah permainan. Namun kenyataannya, klub sedang melakukan restrukturisasi dari nol, dan dalam prosesnya, mereka mungkin harus menerima keputusan yang kurang glamor. Pertanyaannya adalah: apakah keputusan ini merupakan langkah strategis dalam rencana jangka panjang, atau hanya tambal sulam yang terburu-buru karena kurangnya pilihan?
Jika Calvert-Lewin benar-benar tiba di Old Trafford, itu akan lebih dari sekadar perekrutan – itu akan menjadi pernyataan diam-diam tentang bagaimana Ineos sedang mereorientasi United. Dan karenanya, ini pantas dilihat sebagai ujian pertama – dan krusial – bagi ambisi Setan Merah untuk membangun kembali tim.
Sumber: https://znews.vn/vi-sao-la-calvert-lewin-post1567023.html
Komentar (0)