Cuaca dingin dan lembap, atau saat-saat kita terpaksa tinggal di rumah, selalu menjadi saat-saat di mana pasien osteoartritis mengeluhkan nyeri yang lebih hebat, kekakuan sendi, dan kesulitan beraktivitas sehari-hari. Awalnya, semua orang mengira dingin menyebabkan nyeri sendi. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, dokter muskuloskeletal telah menunjukkan penyebab yang jauh lebih penting: berkurangnya mobilitas. Ketika kita kurang bergerak, lebih banyak duduk, dan membatasi gerakan karena takut akan nyeri atau kondisi tempat tinggal, osteoartritis tidak hanya tidak membaik, tetapi juga berkembang lebih cepat.
Olahraga adalah "nutrisi" untuk sendi
Sendi manusia tidak memiliki suplai darah langsung seperti kebanyakan jaringan lainnya. Tulang rawan artikular diberi nutrisi oleh pergerakan cairan sinovial – sebuah mekanisme yang hanya berfungsi dengan baik jika sendi dilatih secara teratur. Ketika kita tidak bergerak terlalu lama, jumlah cairan sinovial yang bersirkulasi berkurang, sel-sel tulang rawan kurang ternutrisi, yang menyebabkan sendi kering, kaku, dan nyeri.

Ketika kita kurang bergerak, lebih banyak duduk, dan membatasi gerakan karena takut akan rasa sakit atau kondisi tempat tinggal, osteoartritis tidak hanya tidak membaik tetapi juga berkembang lebih cepat . Ilustrasi.
Dokter rehabilitasi sering menyamakan sendi dengan "engsel". Engsel yang tidak bergerak dalam waktu lama akan mengering, sulit diputar, dan mengeluarkan suara berderit. Sendi lutut – sendi yang menanggung beban paling berat – lebih rentan terhadap kondisi ini. Kurangnya gerakan juga melemahkan otot-otot di sekitar sendi, terutama otot paha depan, sehingga sendi menjadi tidak stabil dan rentan terhadap beban yang lebih berat saat berjalan. Seiring waktu, hal ini menyebabkan nyeri lebih sering kambuh.
Era pasca-COVID-19: bukti paling jelas tentang dampak buruk dari berkurangnya mobilitas
Salah satu hal menarik dari kenyataan beberapa tahun terakhir adalah ketika kita keluar dari masa jaga jarak sosial, klinik muskuloskeletal mencatat peningkatan mendadak jumlah pasien dengan nyeri sendi. Banyak orang yang sebelumnya hanya merasakan nyeri ringan, setelah beberapa bulan membatasi gerakan, nyeri tersebut menjadi lebih parah, bahkan ada yang harus mengonsumsi obat pereda nyeri yang kuat atau memulai terapi fisik intensif.
Menurut para ahli, periode ini secara tidak sengaja telah menjadi "eksperimen alami" yang menunjukkan betapa berkurangnya mobilitas berdampak negatif pada sendi. Orang-orang semakin jarang bergerak, jarang keluar rumah, dan berolahraga secara berkala, sementara waktu yang dihabiskan untuk duduk menonton TV, bekerja dari rumah, atau menggunakan perangkat elektronik semakin meningkat. Semua ini menciptakan kondisi ideal bagi nyeri sendi untuk kambuh.
Hal yang sama terjadi setiap musim dingin. Ketika suhu turun, terutama di wilayah Utara, para lansia seringkali enggan keluar rumah dan berolahraga di pagi atau sore hari. Pembatasan gerak selama 2-3 bulan di musim dingin cukup untuk menyebabkan atrofi otot, kekakuan sendi, dan peningkatan rasa sakit yang signifikan saat musim semi tiba.
Kesalahan umum: "Jika sakit, berhentilah"
Banyak pasien masih berpikir bahwa jika mereka merasakan nyeri, mereka harus beristirahat atau membatasi gerakan mereka sebisa mungkin. Pandangan ini justru membuat osteoartritis berlangsung lebih lama dan menjadi lebih parah. Banyak spesialis percaya: "Nyeri sendi bukan berarti Anda harus berhenti bergerak. Sebaliknya, Anda harus mempertahankan gerakan yang tepat agar sendi tetap terlumasi dan otot-otot Anda tetap kuat."
Tentu saja, penderita penyakit ini tidak boleh terlalu memaksakan diri atau berolahraga dengan cara yang salah. Namun, rasa takut bergerak yang menyebabkan imobilitas total justru lebih berbahaya daripada bermanfaat. Pada lansia, hanya beberapa minggu saja, mengurangi aktivitas berjalan dapat menyebabkan kelemahan otot paha yang signifikan, yang mengakibatkan hilangnya keseimbangan, peningkatan rasa sakit, dan bahkan peningkatan risiko jatuh.
Faktanya, gambaran lansia yang meringkuk di dalam rumah saat musim dingin, membatasi keluar rumah karena takut angin dan licin, sangat umum. Selain itu, mereka juga banyak duduk menonton TV, bermain ponsel, atau sekadar duduk di satu tempat untuk menghangatkan diri. Banyak orang hanya berdiri beberapa kali sehari, sehingga jarak antar gerakan terlalu panjang, membuat persendian lebih kaku dan nyeri.
Para penyedia layanan kesehatan primer mengatakan bahwa setiap musim hujan, jumlah orang yang mencari pertolongan medis untuk nyeri sendi meningkat drastis. Banyak pasien mengatakan mereka tidak mengalami cedera, hanya "bergerak lebih sedikit selama beberapa hari, lalu rasa sakitnya tiba-tiba bertambah." Hal ini konsisten dengan pengamatan di banyak negara lain, di mana cuaca dingin atau musim hujan menyebabkan orang kurang bergerak dan nyeri sendi meningkat.
Saran ahli: olahraga yang tepat – kunci untuk mengendalikan nyeri sendi
Pedoman pengobatan osteoartritis di seluruh dunia sepakat bahwa olahraga merupakan faktor fundamental nomor satu untuk mengurangi nyeri, mempertahankan fungsi, dan memperlambat perkembangan penyakit. Pasien harus menjaga olahraga harian dengan intensitas yang sesuai, menggabungkan latihan kekuatan, peregangan, dan latihan aerobik ringan.
Berdiri dan berjalan-jalan selama beberapa menit setiap 30–60 menit duduk juga bermanfaat, terutama bagi pekerja kantoran atau lansia yang tinggal sendiri. Perubahan ini memang kecil, tetapi memiliki dampak besar, membantu mengurangi kekakuan dan melancarkan sirkulasi cairan sendi.
Latihan sederhana di rumah seperti peregangan paha, angkat kaki lurus, sit-up lambat, atau jalan kaki singkat cocok untuk sebagian besar pasien. Bagi mereka yang mengalami nyeri parah, berolahraga di air hangat, menggunakan treadmill, atau bersepeda statis adalah pilihan yang aman.

Terapis fisik memberi instruksi kepada pasien mengenai latihan penguatan paha untuk mengurangi nyeri sendi.
Membutuhkan sistem untuk mendukung mobilitas pasien
Dari perspektif komunitas, penyelenggaraan kelompok jalan pagi, kelas olahraga kesehatan untuk lansia, atau program olahraga di pos kesehatan distrik merupakan solusi yang terbukti efektif di banyak daerah. Selain itu, model terapi fisik jarak jauh juga merupakan arah yang penting, terutama bagi lansia, orang-orang yang sibuk, atau saat cuaca buruk.
Osteoartritis adalah penyakit kronis, tetapi dapat dikontrol jika pasien berolahraga dengan benar. Kurangnya pergerakan – baik karena cuaca dingin, kesibukan kerja, atau kebiasaan gaya hidup – memperparah rasa sakit dan mempercepat perkembangan penyakit. Mengubah konsep "istirahat saat nyeri" menjadi "berolahraga dengan benar saat nyeri" adalah kunci untuk membantu pasien mempertahankan kualitas hidup, mengurangi ketergantungan pada obat-obatan, dan menjaga sendi tetap stabil dalam jangka panjang.
Source: https://suckhoedoisong.vn/vi-sao-ngoi-nhieu-khien-thoai-hoa-khop-bung-phat-vao-mua-lanh-169251119105238738.htm






Komentar (0)