
Filosofi kemenangan dalam catur Tiongkok lebih luas daripada sekadar catur - Foto: Thang Long Ky Dao
Jika catur adalah seri (jalan buntu), catur Tiongkok adalah kekalahan bagi pihak yang kehabisan langkah legal. Mengapa ada penentuan yang berlawanan ini?
Catur: mempromosikan keadilan dan tujuan "skakmat"
Dalam catur, situasi di mana raja tidak dalam skak tetapi tidak memiliki langkah yang sah disebut Jalan buntu dan permainan berakhir seri.
Aturan catur dibangun berdasarkan satu tujuan, yaitu skakmat. Inilah satu-satunya syarat kemenangan yang tak tergantikan.
Dalam catur, bila satu pihak memiliki keunggulan besar dalam hal buah catur (misalnya ratu dan raja melawan raja tunggal) dan memaksa raja lawan ke posisi di mana ia tidak memiliki langkah apa pun tetapi lupa untuk melakukan skakmat terhadap raja, sehingga terjadi skakmat, hal tersebut dianggap sebagai kegagalan teknis dalam mencapai tujuan kemenangan.
Lebih lanjut, hasil seri dalam kasus ini bertujuan untuk memastikan keadilan. Pihak yang lebih kuat, meskipun unggul jumlah pemain, tidak mampu melakukan serangan terakhir sesuai aturan. Oleh karena itu, mereka tidak pantas mendapatkan kemenangan mutlak.

Giliran Hitam untuk bergerak tetapi tidak ada langkah yang sah, permainan akan seri karena Putih tidak melakukan skakmat - Foto: tangkapan layar
Catur Tiongkok: Filosofi Pengepungan dan Dominasi Total
Sebaliknya, dalam catur Cina, ketika jenderal satu pihak tidak mempunyai langkah sah dan buah catur lain tidak dapat bergerak untuk menyelamatkan permainan, situasi ini disebut kebuntuan dan pihak itu kalah.
Filosofi kemenangan dalam catur Tiongkok lebih luas daripada sekadar catur. Kemenangan tidak hanya datang dari serangan langsung (skak), tetapi juga dari pengepungan dan kendali penuh atas semua gerakan lawan.
Menempatkan jenderal lawan dalam posisi terpojok sepenuhnya, tanpa kemungkinan bertahan atau melakukan serangan balik, dianggap sebagai kemenangan taktis yang sempurna. Pihak yang lebih kuat telah berhasil mengunci kemampuan jenderal lawan untuk bertindak.
Ciri khusus lain dari catur Tiongkok adalah bidak seperti mandarin dan gajah harus selalu melindungi jenderal, dan aturan "Jenderal tidak boleh menghadapi jenderal" berlaku. Jadi, membuat jenderal tertahan tanpa di-skak masih merupakan pencapaian taktis yang sangat sulit dicapai. Hal ini setara dengan skakmat dalam catur.
Perbedaan ini tidak hanya terletak pada aturannya, tetapi juga pada jiwa setiap permainan, yang mengharuskan pemain catur untuk fokus pada gerakan penyelesaian yang tajam, sementara pemain catur Tiongkok harus menguasai seni mengendalikan dan mengepung ruang.
Source: https://tuoitre.vn/vi-sao-vua-het-nuoc-di-trong-co-vua-thi-lai-hoa-trong-khi-co-tuong-duoc-xu-thang-20251108091340279.htm






Komentar (0)