Vietnam perlu mencetak poin melawan Irak di putaran terakhir Grup D Piala Asia 2023 untuk menghindari risiko keluar dari 100 besar FIFA untuk pertama kalinya dalam 6 tahun.
Sebelum turnamen di Qatar, Vietnam berada di peringkat ke-94 FIFA dengan 1.235,58 poin. Peringkat terbaru akan diperbarui pada 15 Februari.
Berdasarkan rumus FIFA, Vietnam akan dikurangi 6,47 poin jika kalah 2-4 dari Jepang, dan 23,26 poin jika kalah 0-1 dari Indonesia. Tim tersebut mengumpulkan 1.205,85 poin dan turun ke posisi ke-99.
Jika terus kalah dari Irak, Vietnam akan kehilangan 11,33 poin dan berisiko tinggi keluar dari 100 besar. Jika seri atau menang, Vietnam akan mendapatkan masing-masing 6,17 poin atau 23,67 poin.
Pelatih Philippe Troussier (berbaju hitam) dan para pemain Vietnam setelah kalah 0-1 dari Indonesia pada laga kedua Grup D Piala Asia 2023. Foto: Lam Thoa
Hingga saat ini, Vietnam telah berada di peringkat 100 teratas selama 1.881 hari berturut-turut sejak 29 November 2018, dan selama 2.224 hari di peringkat teratas Asia Tenggara, sejak 21 Desember 2017.
Thailand semakin dekat dengan Vietnam. Tim Kuil Emas diperkirakan akan mengumpulkan 1.198,95 poin, setelah mendapatkan 22,2 poin setelah mengalahkan Kirgistan (18,99 poin) dan bermain imbang dengan Oman (3,98 poin), sehingga naik 11 peringkat ke posisi 102. Mereka akan mendapatkan 7,75 poin jika bermain imbang, atau 25,25 poin jika mengalahkan Arab Saudi di babak final penyisihan grup, sehingga masuk ke 100 besar. Thailand juga memiliki peluang bagus untuk lolos ke babak 16 besar, sehingga mereka memiliki setidaknya satu pertandingan lagi untuk memperbaiki posisi mereka.
Sementara itu, berkat kemenangan penting atas Vietnam, Indonesia naik empat peringkat ke posisi 142. Malaysia kalah di kedua pertandingan, turun lima peringkat ke posisi 135.
Peringkat FIFA pertama kali diperkenalkan pada Desember 1992, dan biasanya dipublikasikan setiap satu hingga dua bulan. Setiap tim diberikan poin berdasarkan koefisien kepentingan pertandingan. Pertandingan persahabatan yang dijadwalkan FIFA hanya memiliki koefisien 10, sementara pertandingan Piala Asia sebelum perempat final memiliki koefisien 35, dan setelah perempat final memiliki koefisien 40. Selain hasil pertandingan, rumus ini juga bergantung pada bagaimana hasil yang diharapkan dihitung, yang dipahami sebagai selisih kekuatan antara kedua tim. Semakin jauh jarak kedua tim dalam peringkat FIFA sebelumnya, tim dengan peringkat lebih rendah akan diberikan poin lebih banyak untuk kemenangan dan dikurangi poin lebih sedikit untuk kekalahan.
Peringkat FIFA penting karena dianggap sebagai dasar penentuan unggulan di babak kualifikasi dan final turnamen FIFA, seperti Piala Dunia dan Piala Asia. Namun, peringkat ini bukanlah tolok ukur mutlak untuk memastikan kekuatan dan posisi suatu tim.
Tabel peringkat lainnya, menurut sistem penilaian Elo untuk sepak bola, menunjukkan bahwa Thailand berada 22 peringkat di atas Vietnam. Vietnam berada di peringkat ke-124 dengan Elo 1.341, sementara Thailand berada di peringkat ke-102 dengan Elo 1.416.
Thailand (baju putih) bermain imbang 0-0 dengan Oman (baju merah) pada laga kedua Grup F Piala Asia 2023. Foto: Lam Thoa
Elo adalah metode untuk mengevaluasi kemampuan pemain catur, yang dikembangkan oleh profesor fisika Hungaria-Amerika Arpad Elo pada tahun 1960. Sepuluh tahun kemudian, Federasi Catur Dunia (FIDE) menggunakan Elo untuk menentukan peringkat pemain catur.
Pada tahun 1997, seorang pria bernama Bob Runyan menggunakan Elo untuk menentukan peringkat tim nasional. Pada tahun 2003, Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) menggunakan Elo untuk menentukan peringkat tim wanita. Elo dianggap sebagai metode yang lebih akurat untuk memprediksi hasil sepak bola dibandingkan metode penilaian lama FIFA. Sejak 2018, FIFA juga telah menggunakan metode baru bernama SUM, yang terinspirasi oleh Elo, untuk menentukan peringkat tim pria.
Hieu Luong
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)