Vietnam terus bekerja sama erat dalam upaya melindungi rakyat dan membangun dunia yang aman.

Pada tanggal 24-25 November, di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa mengadakan Sidang Tingkat Tinggi untuk meninjau pelaksanaan "Rencana Aksi Global Melawan Perdagangan Manusia" dalam rangka peringatan 15 tahun pengesahan dokumen ini.

Presiden Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa Annalena Baerbock menekankan perlunya menangani kejahatan perdagangan manusia secara tegas.

Dalam pidato pembukaannya, Presiden Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa Annalena Baerbock memperingatkan bahwa perdagangan manusia meningkat dalam jumlah dan kecanggihan karena teknologi digital ; menekankan perlunya memperketat hukum, menangani penjahat secara tegas dan mengatasi akar penyebab masalah ini.

Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Kebijakan Guy Ryder menghimbau masyarakat internasional untuk berinvestasi lebih besar dalam bantuan korban, memperkuat kerja sama lintas batas, dan memastikan semua kebijakan antiperdagangan manusia "berpusat pada korban ".

Banyak delegasi menyatakan keprihatinan tentang meningkatnya jumlah korban anak, merebaknya penipuan di platform digital, dan semakin eratnya koordinasi antara jaringan kejahatan terorganisasi.

Berbicara pada pertemuan tersebut, Duta Besar Nguyen Hoang Nguyen, Kuasa Usaha Perutusan Tetap Vietnam untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, menegaskan bahwa Vietnam menganggap pencegahan perdagangan manusia sebagai prioritas tinggi dan baru-baru ini mendorong penyelesaian kerangka hukum, termasuk amandemen Undang-Undang tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perdagangan Manusia pada tahun 2024.

Vietnam mengintegrasikan konten antiperdagangan manusia ke dalam kebijakan utama, termasuk penerapan Pakta Global untuk Migrasi yang Aman, Tertib, dan Reguler.

Duta Besar Nguyen Hoang Nguyen berbicara pada pertemuan tersebut.

Perwakilan Vietnam menghimbau masyarakat internasional untuk secara tegas mempromosikan jalur migrasi yang aman dan legal; memperkuat kerja sama di semua tingkatan, termasuk kemitraan publik-swasta berdasarkan tanggung jawab bersama dan penghormatan terhadap kedaulatan nasional; dan memprioritaskan percepatan penandatanganan dan ratifikasi Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Kejahatan Dunia Maya untuk meningkatkan tanggapan terhadap semakin berkembangnya bentuk-bentuk perdagangan manusia di lingkungan digital.

Vietnam menegaskan akan terus bekerja sama erat dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa, negara-negara anggota, dan organisasi internasional dalam upaya bersama untuk melindungi masyarakat dan membangun dunia yang lebih aman, lebih adil, dan lebih manusiawi bagi semua.

Pada tanggal 24 November, di sela-sela Pertemuan Tingkat Tinggi, Vietnam dan 43 negara dari berbagai kawasan di dunia bersama-sama mengeluarkan " Pernyataan Bersama tentang pencegahan dan pemberantasan perdagangan manusia menggunakan teknologi" yang disampaikan oleh Duta Besar, Kepala Delegasi Korea untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa atas nama kelompok tersebut.

Pernyataan bersama tersebut menekankan keprihatinan atas maraknya perdagangan manusia yang terkait dengan skema penipuan daring, menyerukan peningkatan kerja sama global, memobilisasi sektor swasta dan mekanisme Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menangani secara lebih efektif berbagai bentuk kejahatan yang berkembang pesat ini di lingkungan digital.

Sumber: https://baoquocte.vn/viet-nam-tiep-tuc-hop-tac-chat-che-trong-no-luc-bao-ve-con-nguoi-xay-dung-the-gioi-an-toan-335691.html