Menurut Kepolisian Provinsi Binh Thuan , sebelumnya, pada pagi hari tanggal 31 Mei, sebuah klip beredar di Facebook yang menunjukkan seorang wanita muda diserang dan disetrum oleh sekelompok wanita muda, diduga terjadi di Kota Phan Thiet, sehingga menimbulkan kepanikan di masyarakat.
Segera setelah itu, Departemen Kepolisian Kriminal Provinsi Binh Thuan mengirim 4 tim investigasi untuk memverifikasi informasi dan mencari orang-orang yang muncul dalam klip tersebut.
Hingga pukul 12.45 siang hari itu, aparat telah mengidentifikasi secara jelas kelompok pelaku dan korban, berikut barang bukti tang kejut listrik.
Melalui kerja sama dengan sekelompok perempuan muda, pihak berwenang menetapkan bahwa karena konflik sebelumnya di jejaring sosial, pada siang hari tanggal 24 Mei, LTMH dan NNHP (keduanya lahir tahun 2011) mengatur pertemuan di sebuah kedai kopi dekat jembatan Le Hong Phong (kota Phan Thiet) untuk menyelesaikan konflik tersebut.

Tepat pada pukul 19.30 WIB di hari yang sama, MH membawa tang listrik bersama LTN, TTHH (keduanya lahir tahun 2011) dan 2 orang lainnya ke tempat pertemuan dan bertemu dengan HP bersama 2 orang lainnya.
Karena mereka tidak dapat menyelesaikan konflik, mereka semua pergi bersama ke tanah kosong di belakang Sekolah Menengah Trung Vuong (Distrik Duc Long, Kota Phan Thiet) untuk bertarung.
Di sini, TN bergulat dengan HP hingga jatuh ke tanah agar MH dapat menggunakan tongkat listrik untuk menyetrum kepala, leher, punggung, dan lengan HP beberapa kali. Saat itu, HH menggunakan ponselnya untuk merekam kejadian tersebut, sementara yang lain berdiri menonton. Setelah menghajar HP, kelompok MH pun pergi.
Sesampainya di rumah, HH mengirimkan klip video tersebut kepada LTN dan dua orang lainnya. Klip video tersebut kemudian diunggah di Facebook.

Menurut Kepolisian Provinsi Binh Thuan, semua siswi tersebut telah putus sekolah. Ini merupakan peringatan akan tanggung jawab keluarga dan masyarakat dalam mengelola dan mendidik anak-anak mereka. Para pelaku masih sangat muda, tetapi karena konflik dalam masyarakat "virtual", mereka melakukan tindakan hooliganisme di kehidupan "nyata".
Saat ini, Kepolisian Provinsi Binh Thuan terus mendalami perilaku tersebut dan mengumpulkan bukti untuk ditangani sesuai ketentuan hukum.
Sumber: https://www.sggp.org.vn/vu-7-thieu-nu-danh-chich-dien-ban-nan-nhan-bi-chich-dien-vao-dau-co-chan-va-tay-post797899.html
Komentar (0)