Departemen Telekomunikasi menyatakan bahwa setelah 1 Maret, model "ponsel bata" 2G Only yang belum disertifikasi oleh Kementerian Informasi dan Komunikasi sebagai standar baru akan diblokir aktivasinya (dengan kartu SIM baru). Ponsel 2G Only yang diblokir ini adalah ponsel yang beredar di pasaran. Model ponsel 2G Only yang saat ini aktif dan berstandar akan tetap diizinkan beroperasi.
Peraturan badan pengelola di atas bagaikan anak panah yang diarahkan ke dua sasaran. Tidak hanya merupakan langkah baru dalam upaya penutupan jaringan 2G sepenuhnya di Vietnam, peraturan ini juga membantu memblokir sumber limbah elektronik—ponsel berkualitas buruk yang tidak memenuhi standar nasional dan diselundupkan ke Vietnam.
Telah banyak peringatan tentang dampak buruk ponsel berkualitas rendah, seperti digunakan oleh orang jahat, menjadi "pintu belakang" bagi penjahat siber, atau membahayakan kesehatan pengguna. Agar hal ini dapat dilakukan dengan benar, pihak berwenang perlu menemukan solusi untuk mengumpulkan ponsel "sampah" ini dan memprosesnya sesuai standar keamanan lingkungan.
Secara hukum, ponsel 2G dan 3G telah lama "dilarang" di Vietnam. Sejak awal tahun 2020, Kementerian Informasi dan Komunikasi telah mengeluarkan Surat Edaran 43 yang menetapkan bahwa semua ponsel yang diproduksi di dalam negeri atau diimpor mulai Juli 2021 harus mengintegrasikan teknologi 4G. Menurut para ahli, ponsel ini perlu diidentifikasi secara spesifik sebagai ponsel pintar 4G, yang benar-benar mendukung 4G untuk panggilan telepon dan pemrosesan data.
Selain itu, penghentian gelombang 2G juga harus mempertimbangkan fakta bahwa di Vietnam masih banyak model ponsel 3G dan 4G awal yang tidak mengintegrasikan fitur panggilan VoLTE, sehingga memaksa panggilan dilakukan melalui gelombang 2G dan 3G. Jika gelombang 2G segera dihentikan, ponsel-ponsel ini juga akan terdampak. Oleh karena itu, perlu ada fase "transisi lunak" tambahan selain dengan tegas tidak mengembangkan pelanggan 2G baru.
Berdasarkan peta jalan, pada September 2024, operator besar akan mematikan gelombang 2G di banyak area dengan lalu lintas rendah. Hingga saat ini, Viettel tidak hanya mematikan gelombang 2G, tetapi juga beralih ke peta jalan untuk mematikan gelombang 3G. Setelah fase uji coba pada tahun 2020, Viettel telah mematikan gelombang 3G secara besar-besaran pada tahun 2022 (dengan skala hingga 35.000 stasiun BTS) untuk fokus pada pengembangan 4G dan 5G.
[iklan_2]
Sumber: https://nld.com.vn/mot-mui-ten-nham-2-dich-196240227204533642.htm
Komentar (0)