Saat ini, teknologi digital telah menjadi bagian tak terpisahkan dan "pendamping" dalam kehidupan sehari-hari kaum muda. Ponsel pintar, jejaring sosial, dompet elektronik, dan platform e-commerce telah mengubah cara kaum muda mengakses informasi, berinteraksi, dan berbelanja produk.
Generasi muda masa kini mengonsumsi bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar, tetapi juga sebagai cara untuk mengekspresikan diri. Produk atau layanan yang dipilih seringkali mencerminkan gaya hidup, nilai-nilai pribadi, atau pandangan sosial konsumen itu sendiri.
Menurut Bapak Tran Thai Hao, Wakil Rakyat Dong Xuan (Phuc Yen), e-commerce telah mengubah perilaku belanja masyarakat secara fundamental, khususnya kaum muda. Platform seperti Shopee, Lazada, Tiki di Vietnam, atau Amazon dan eBay di seluruh dunia menghadirkan kemudahan yang belum pernah ada sebelumnya dengan manfaat luar biasa seperti menghemat waktu, konsumen tidak perlu bepergian, dan dapat berbelanja langsung dari rumah.
Bersamaan dengan itu, platform jejaring sosial menawarkan jutaan produk, mulai dari mode , kosmetik hingga perlengkapan rumah tangga dan makanan dengan banyak kampanye diskon besar untuk membantu konsumen menghemat uang.
Selain itu, teknologi realitas virtual dan realitas tertambah sedang diintegrasikan ke dalam pengalaman e-commerce untuk membantu pengguna memvisualisasikan produk dengan jelas sebelum melakukan pemesanan.
Faktanya, media sosial telah menjadi alat orientasi konsumen yang jelas belakangan ini. Media sosial bukan hanya tempat untuk terhubung dengan teman, tetapi juga alat untuk membentuk kebiasaan konsumen. Platform seperti Instagram, Facebook, dan TikTok telah merevolusi cara anak muda berinteraksi dengan produk saat ini dengan tren-tren penting seperti: Key Opinion Leader (KOL) memperkenalkan produk dan layanan, membangun kepercayaan, dan memengaruhi keputusan pembelian konsumen; bentuk ini menggabungkan hiburan dan perdagangan, memberikan pengalaman berbelanja yang menarik dan intuitif.
Menurut statistik yang tidak lengkap, lebih dari 70% anak muda saat ini mengakui bahwa mereka dipengaruhi oleh konten media sosial saat membuat keputusan berbelanja.
Selain itu, kesadaran lingkungan dan tanggung jawab sosial menjadi kriteria utama dalam kebiasaan konsumsi anak muda. Banyak anak muda lebih menyukai merek seperti Patagonia dan Everlane, atau memilih barang bekas daripada mode cepat saji. Produk ramah lingkungan seperti tas kain, botol daur ulang, dan makanan organik juga semakin populer.
Berbelanja di platform e-commerce selalu cepat dan nyaman karena non-tunai, sangat aman, dan mengurangi risiko pencurian atau penipuan. Dompet elektronik seperti MoMo, ZaloPay, dan VNPay menggantikan metode pembayaran tradisional. Hanya dengan ponsel, konsumen dapat membayar kapan saja, di mana saja.
Duong Khanh Linh, 19 tahun, anak Tich Son (Vinh Yen), ingin membeli headset nirkabel untuk belajar dan mendengarkan musik. Linh memutuskan untuk mencari produk tersebut di platform e-commerce seperti Shopee dan Lazada.
Cukup mengetik kata kunci "headphone nirkabel Bluetooth" di kolom pencarian dan ratusan pilihan dari berbagai merek akan muncul dengan cepat. Untuk mengevaluasi produk, Linh menggunakan fitur "filter" untuk mempersempit pencarian berdasarkan harga, ulasan pengguna, dan fitur unggulan. Kemudian, ia membandingkan dua model headphone dengan harga serupa tetapi kapasitas baterai dan kemampuan peredam bisingnya berbeda.
Untuk memastikan kualitas, Linh meluangkan waktu untuk membaca ulasan dari pembeli sebelumnya. Komentar positif tentang kualitas suara dan layanan garansi membuat Linh merasa aman menggunakan kode diskon.
Sebelum memesan, Linh menggunakan kode diskon 10% yang disediakan oleh platform e-commerce, yang membantunya menghemat sedikit uang. Linh memilih membayar melalui dompet MoMo untuk mendapatkan insentif cashback tambahan sebesar 5%. Dalam dua hari, headphone tersebut diantar ke rumahnya. Setelah menggunakan dan merasa puas dengan produknya, Linh memberikan ulasan bintang 5 kepada penjual.
Proses ini tidak hanya membantu Linh memiliki headset berkualitas dengan harga istimewa, tetapi juga menghemat waktu perjalanan. Hal ini merupakan gambaran nyata tentang kenyamanan dan efisiensi kebiasaan belanja daring di kalangan anak muda saat ini.
Tren konsumsi anak muda di era digital juga berdampak besar pada masyarakat dan bisnis saat ini. Oleh karena itu, kebiasaan konsumsi ramah lingkungan anak muda telah mendorong bisnis untuk beralih ke metode produksi yang ramah lingkungan. Perubahan perilaku konsumen ini memaksa produk untuk lebih kreatif dan memberikan pengalaman personal untuk menarik perhatian anak muda.
Di saat yang sama, tren konsumsi kaum muda di era digital tidak hanya mencerminkan perkembangan teknologi, tetapi juga menunjukkan nilai-nilai dan pemikiran modern. Dengan kreativitas, tanggung jawab, dan kepekaan, generasi muda sedang dan akan terus membentuk masa depan pasar konsumen, berkontribusi dalam membangun masyarakat yang berkelanjutan dan inovatif.
Artikel dan foto: Thanh An
Sumber: http://baovinhphuc.com.vn/Multimedia/Images/Id/125954/Tren konsumsi kaum muda di dunia modern
Komentar (0)