Selama beberapa generasi, masyarakat Muong, terutama di "tempat lahir" pengobatan tradisional, Provinsi Phu Tho (dulunya Hoa Binh ), telah hidup rukun dan mengumpulkan pengetahuan dari pegunungan dan hutan yang megah. Selama ribuan tahun, masyarakat Muong telah membangun sistem pengobatan tradisional yang sangat luas, sebuah khazanah pengetahuan yang diwariskan melalui "Me" (perempuan tua yang berpengetahuan luas tentang pengobatan tradisional) dan dukun di desa.
Dalam harta karun yang tak ternilai itu, akan menjadi kesalahan besar jika tidak menyebutkan tanaman ginseng hitam—ramuan obat yang telah menorehkan nama pengobatan Muong—dan di samping itu, terdapat pula pengobatan tradisional untuk mengobati penyakit tulang dan sendi, yang dianggap sebagai "musuh bebuyutan" rematik dan nyeri. Pengobatan ini bukan hanya pengalaman rakyat, tetapi juga simbol hubungan mendalam antara manusia dan alam, di mana hutan-hutan tua memberikan ramuan penyembuhan yang paling berharga.
Pohon teh hitam dan harta detoksifikasi orang Muong
Nama ilmiah tanaman xạ hitam adalah Celastrus hindsii, yang termasuk dalam famili Celastraceae. Menurut buku Medicinal Plants and Animals in Vietnam, genus Celastrus di Vietnam memiliki 8 spesies, 4 di antaranya digunakan sebagai obat, termasuk tanaman obat yang sangat berharga seperti vine dan xạ hitam. Bagi masyarakat Muong, tanaman ini bukanlah tanaman yang asing. Tumbuh liar di semua hutan, tetapi hanya dokter yang paling berpengalaman yang tahu cara mengidentifikasi dan menggunakan spesies "xạ hitam" yang tepat, yang membedakannya dari jenis xạ kuning atau putih lainnya. Nama "xạ" dalam bahasa Muong berarti "hati", yang menyiratkan bahwa tanaman ini merupakan tanaman obat terkemuka untuk penyakit hati.

Pohon teh hitam - ramuan obat terkenal dari masyarakat Muong.
Namun, nama yang paling membuat xạ đen terkenal adalah "pohon kanker" (atau pohon ung thung). Sejak lama, masyarakat Muong telah saling mewariskan pengalaman menggunakan tanaman ini untuk membuat air minum bagi penderita tumor. Mereka percaya bahwa air dari batang dan daun xạ đen membantu tubuh menjadi lebih sehat, menghambat pertumbuhan tumor, dan memperpanjang usia.
Popularitas tanaman teh hitam telah melampaui batas desa Muong, menarik perhatian dunia pengobatan modern. Banyak penelitian ilmiah, khususnya oleh Profesor Le The Trung (Akademi Kedokteran Militer), telah meneliti dan menemukan kandungan aktif berharga dalam tanaman teh hitam. Penelitian menunjukkan bahwa senyawa seperti Flavonoid, Kuinon, dan Saponin dalam tanaman ini memiliki sifat antioksidan yang kuat, menghambat pertumbuhan sel kanker, dan memperlambat proses metastasis.
Selain khasiatnya dalam mendukung pengobatan kanker, xạ đen juga merupakan obat yang berharga untuk hati. Masyarakat Muong menggunakannya untuk mendukung pengobatan penyakit seperti hepatitis, sirosis, enzim hati yang tinggi, dan perlemakan hati. Selain itu, xạ đen juga dikenal karena khasiat sedatifnya, yang membantu meningkatkan kualitas tidur, mengatasi gangguan saraf, dan menstabilkan tekanan darah. Biasanya, masyarakat Muong akan mengambil seluruh batang dan daun xạ đen, mengeringkannya, lalu merebusnya untuk diminum. Airnya terasa sedikit sepat dan sedikit pahit, tetapi memberikan efek penyembuhan yang luar biasa, seperti pengetahuan yang telah dikumpulkan nenek moyang mereka selama ribuan tahun.
Pengobatan tulang dan sendi : Kearifan masyarakat Muong dalam mengobati rematik
Jika tanaman teh hitam adalah bintang gemilang dalam mendukung pengobatan tumor, maka pengobatan untuk penyakit tulang dan sendi mencerminkan inti sari dan kompleksitas filosofi medis masyarakat Muong. Mereka percaya bahwa penyakit tulang dan sendi (rematik, nyeri punggung, nyeri lutut, degenerasi tulang belakang) disebabkan oleh sirkulasi darah yang buruk. Oleh karena itu, pengobatannya harus merupakan kombinasi komprehensif dari berbagai herbal, yang masing-masing memiliki khasiat spesifiknya sendiri.

Masyarakat Muong telah membangun sistem pengobatan tradisional yang sangat besar, sebuah harta karun pengetahuan yang diwariskan melalui para Ibu.
Tanaman xạ hitam sendiri juga terdapat dalam beberapa pengobatan tulang, sendi, dan tulang belakang masyarakat Muong. Berdasarkan pengalaman masyarakat, untuk mengobati nyeri, akar dan batang tanaman xạ hitam dianggap lebih efektif daripada daunnya, dan sering dikombinasikan dengan tanaman obat lainnya.
Pengobatan tulang dan sendi Muong yang lengkap seringkali sangat rumit, terdiri atas puluhan tanaman herbal berbeda, yang dikumpulkan dengan susah payah oleh tabib tradisional dari dalam hutan.
Metode pengobatan orang Muong juga sangat beragam. Yang paling umum adalah rebusan, yaitu ramuan yang dikeringkan, diracik, dan direbus hingga menjadi air minum setiap hari. Ini merupakan cara untuk mengobati penyakit dari dalam, membantu mengatur seluruh tubuh.
Ramuan-ramuan ini merupakan warisan hidup yang dilestarikan oleh para dukun dan tetua desa. Mereka bukan hanya yang meresepkan obat, tetapi juga yang melestarikan pengetahuan medis adat yang tak ternilai, membantu masyarakat Muong melawan penyakit hanya dengan memanfaatkan apa yang ditawarkan hutan hijau.
Sumber: https://suckhoedoisong.vn/y-hoc-co-truyen-muong-kho-bau-tu-cay-xa-den-va-nhung-bai-thuoc-xuong-khop-tru-danh-169251030144347723.htm






Komentar (0)