Pada tanggal 16 September, YouTube mengumumkan alat Kecerdasan Buatan (AI) untuk pembuat konten, dan mengatakan telah menghabiskan lebih dari $100 miliar untuk komunitas selama empat tahun terakhir.
Berbicara di sebuah acara di New York (AS), CEO YouTube Neal Mohan menggambarkan AI sebagai "langkah maju" untuk mempromosikan kreativitas dan penceritaan di platform berbagi video tersebut, bukan untuk menggantikan peran sentral manusia. Produk-produk baru yang terintegrasi dengan dukungan AI akan membentuk YouTube dalam 20 tahun ke depan.
AI adalah alat yang dirancang “untuk mengembangkan kreativitas manusia — tidak lebih, tidak kurang,” tegas Bapak Mohan.
Di antara alat-alat yang baru diumumkan, yang paling menonjol adalah Veo - teknologi pembuatan video AI yang dikembangkan oleh lab Google DeepMind, yang diintegrasikan langsung ke YouTube.
Dengan Veo, pembuat konten dapat dengan mudah membuat latar belakang bergerak untuk video pendek (Shorts), bersaing dengan TikTok dan Instagram Reels.
Alat AI baru juga akan memungkinkan pembuat konten menggabungkan foto dengan video, sehingga tampak seolah-olah orang dalam foto ikut berpartisipasi dalam aksinya.
YouTube juga bertujuan untuk mendukung para podcaster, dengan memungkinkan mereka membuat versi video dari episode podcast audio saja.
Selain itu, kemampuan penerjemahan juga akan memanfaatkan AI untuk tidak hanya menerjemahkan apa yang dikatakan dalam video, tetapi juga membuatnya tampak seolah-olah subjek benar-benar berbicara dalam bahasa tersebut.
Menghadapi ancaman deepfake berbasis AI yang semakin meningkat, YouTube mengatakan akan segera menguji alat baru yang memungkinkan pembuat konten mendeteksi video yang menggunakan AI untuk meniru mereka.
Didirikan pada tahun 2005 dan dimiliki oleh Google sejak 2006, YouTube saat ini merupakan platform berbagi video gratis terbesar di dunia dengan miliaran pengguna global.
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/youtube-ra-mat-loat-cong-cu-ai-moi-nham-thuc-day-sang-tao-noi-dung-post1062321.vnp
Komentar (0)