Dengan hampir 4.000 pengunjung, negara kepulauan Pasifik Tuvalu adalah negara yang paling jarang dikunjungi di dunia.
World Population Review, sebuah organisasi independen yang berbasis di AS yang bergerak di bidang survei kependudukan dan demografi, baru saja mengumumkan daftar 10 negara yang paling jarang dikunjungi pada tahun 2023. Peringkat ini didasarkan pada data yang diberikan oleh Organisasi Pariwisata Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNTWO) pada tahun 2019 karena data dari tahun-tahun berikutnya tidak akurat akibat dampak pandemi.

Dengan 3.700 pengunjung, Tuvalu, negara kepulauan Pasifik terpencil berpenduduk 12.000 jiwa, merupakan destinasi wisata yang paling jarang dikunjungi di dunia. Namun, UNWTO masih menilai hal ini sebagai "positif" dan "berkembang pesat" karena hanya dikunjungi 1.100 pengunjung pada tahun 2012. Pariwisata di Tuvalu sebagian besar berfokus pada pantai-pantai yang dipagari pohon palem dan olahraga air seperti snorkeling dan menyelam untuk melihat terumbu karang dan penyu; berperahu pesiar, tur sepeda motor, dan kunjungan ke toko roti lokal, perpustakaan nasional, dan beberapa reruntuhan Perang Dunia II.
Pulau ini memiliki bandara, tetapi penerbangan tidak datang atau berangkat setiap hari. Tuvalu adalah salah satu dari 22 negara kepulauan Pasifik yang paling rentan terhadap perubahan iklim. Anak-anak Tuvalu diajari di sekolah bahwa mereka mungkin generasi terakhir yang tumbuh di pulau itu sebelum tenggelam akibat naiknya permukaan air laut.
Destinasi yang tersisa dalam 10 teratas meliputi: Kepulauan Marshall (6.100 pengunjung), Niue (10.200), Kiribati (12.000), Mikronesia (18.000), Montserrat (Wilayah Seberang Laut Inggris - 19.300), Kepulauan Solomon (29.000), Sao Tome & Principe (34.900), Komoro (45.000), Guinea-Bissau (52.000).
Menurut para pakar pariwisata, ada banyak alasan mengapa 10 tempat yang tercantum di atas termasuk yang paling jarang dikunjungi di dunia, seperti: popularitas yang rendah, lokasi yang terpencil, biaya yang tinggi, dan kurangnya objek wisata yang menarik meskipun mudah dijangkau. Selain itu, beberapa tempat lain memiliki infrastruktur dan layanan yang terbatas. Yang lain memiliki wilayah yang terlalu sempit untuk menampung banyak wisatawan atau dianggap berbahaya karena ketidakstabilan politik.
Negara dengan jumlah pengunjung yang lebih sedikit belum tentu berarti lebih sedikit pengalaman, kecuali jika negara tersebut sedang berperang atau mengalami gejolak politik. Banyak destinasi wisata dinilai indah, tidak terlalu ramai, terjangkau, dan dapat menjadi rekomendasi perjalanan wisata mendatang bagi wisatawan.
10 destinasi yang paling banyak dikunjungi di dunia meliputi: Prancis (lebih dari 90 juta kedatangan), Spanyol (83,7 juta), AS (79,3 juta), Tiongkok (65,7 juta), Italia (64,5 juta), Turki (51,2 juta), Meksiko (45 juta), Thailand (39,8 juta), Jerman (39,6 juta), dan Inggris (39,4 juta).
Thailand adalah kota yang paling banyak dikunjungi di dunia dengan 22 juta pengunjung. Paris berada di urutan kedua dengan lebih dari 17,4 juta pengunjung.
Menurut vnexpress.net
Sumber
Komentar (0)