Menurut Dr. Truong Hong Son, Direktur Institut Kedokteran Terapan Vietnam, sarang burung walet memiliki kandungan nutrisi yang tinggi dan baik untuk kesehatan. Sarang burung walet memperkuat tulang dan kesehatan otak, meningkatkan sistem pencernaan, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Namun, penggunaan dosis yang salah atau penggunaan yang tidak tepat dapat berdampak negatif. Bagi orang sehat, mengonsumsi sarang burung walet secara teratur mungkin tidak terlalu memengaruhi kesehatan. Namun, bagi lansia, anak-anak, dan orang sakit, mengonsumsi sarang burung walet secara berlebihan akan berdampak negatif pada sistem pencernaan khususnya dan kesehatan secara umum. Pasalnya, 45-55% sarang burung walet adalah protein, sehingga mengonsumsi terlalu banyak protein tidak baik untuk tubuh.
Sarang burung walet merupakan makanan dengan kandungan gizi yang tinggi. (Foto ilustrasi)
Oleh karena itu, lansia dan orang sakit sebaiknya hanya mengonsumsi sarang burung walet 2-3 kali seminggu, sekitar 3 gram setiap kali. Selain itu, para ahli menyarankan untuk mengonsumsi sarang burung walet secara teratur dan dalam jangka panjang. Anak-anak di bawah usia satu tahun tidak boleh mengonsumsi sarang burung walet dalam bentuk apa pun karena sistem pencernaan mereka belum berkembang sempurna. Anak-anak tidak dapat menyerap semua nutrisi dari sarang burung walet.
Anak usia 1-3 tahun dapat berlatih makan sarang burung walet atau minum air sarang burung walet. Namun, karena sarang burung walet merupakan makanan bergizi dan berprotein tinggi, orang tua perlu memperhatikan dosis anak agar tidak mengonsumsi terlalu banyak nutrisi sekaligus, yang tidak baik untuk tubuh. Pada tahap ini, orang tua dapat membiarkan anak-anak mereka terbiasa dan mengonsumsi sarang burung walet sekitar 1-2 gram setiap kali, 3 kali seminggu.
Anak-anak usia 3-10 tahun memasuki tahap perkembangan otak dan fisik, yang merupakan usia paling tepat untuk mengonsumsi sarang burung walet. Sarang burung walet menyediakan energi dan nutrisi yang cukup bagi anak-anak, sehingga mereka dapat mengonsumsi 2-3 gram setiap kali, 3 kali seminggu.
[iklan_2]
Sumber: https://vtcnews.vn/ai-khong-nen-an-yen-ar909636.html
Komentar (0)