- Menderita karena tinggal di dekat rumah yang membesarkan anak burung walet
- Kebisingan dalam budidaya sarang burung walet di permukiman: Masih belum ditangani secara ketat
- Resolusi tentang Regulasi Kawasan Budidaya Walet Disahkan: Meredakan Kekhawatiran Banyak Orang
- Menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan nilai produksi pertanian dan pembangunan berkelanjutan budidaya sarang burung walet
Potensi "waktu surgawi, lokasi yang menguntungkan"
Dengan kondisi geografisnya yang unik, Ca Mau memiliki "waktu yang indah dan medan yang mendukung" untuk beternak walet. Sarang burung walet, produk yang dikenal karena nilai gizi dan khasiatnya yang tinggi, selalu menjadi komoditas mahal di pasaran, sehingga menghasilkan keuntungan yang menarik. Daya tarik ekonomi ini mendorong jumlah peternakan sarang burung walet untuk terus meningkat. Menurut statistik dari Dinas Peternakan dan Kedokteran Hewan, seluruh provinsi saat ini memiliki lebih dari 1.790 rumah sarang burung walet, dengan total produksi sarang burung walet mentah yang dipanen dalam setahun mencapai lebih dari 7.560 kg.
Dari model ini, banyak keluarga telah berhasil dan meraup keuntungan tinggi. Misalnya, Bapak Le Tan Muoi (Kelurahan Tran Van Thoi) hanya berinvestasi pada rumah burung seluas 160 m², yang dapat dipanen sepanjang tahun. Memelihara anak burung walet tidak perlu memberi makan, cukup merawat dan menciptakan lingkungan hidup yang baik bagi burung. "Dengan rumah burung ini, saya mengumpulkan lebih dari 20 kg sarang burung setiap tahun, semakin saya memeliharanya, semakin saya menikmatinya," ujar Bapak Muoi dengan penuh semangat.
Seperti keluarga Bapak Muoi, keluarga Ibu Tran Hong Phuc (Kelurahan Tran Van Thoi) telah menekuni usaha budidaya sarang burung walet selama lebih dari 10 tahun. Usaha budidaya sarang burung walet Ibu Phuc cukup menjanjikan karena setelah hanya 6 bulan membangun rumah, burung-burung sudah memiliki sarang. Ibu Phuc berkata: "Rata-rata, setiap bulan, rumah sarang burung walet saya yang seluas 160 m² menghasilkan 2-3 kg sarang burung walet mentah. Itu merupakan sumber pendapatan yang stabil, cukup tinggi dibandingkan dengan standar hidup saat ini."
Delegasi pejabat dari Departemen Peternakan dan Kedokteran Hewan provinsi Ca Mau meneliti produk sarang burung walet mentah di Komune Tran Van Thoi.
Namun, pengembangan industri peternakan sarang burung walet juga menghadapi banyak tantangan. Bapak Phan Minh Khoi, Wakil Kepala Departemen Manajemen Peternakan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, menyampaikan: "Industri peternakan sarang burung walet di Provinsi Ca Mau telah berkembang cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir, berkontribusi pada perkembangan ekonomi lokal. Namun, peternakan sarang burung walet hampir bersifat spontan, dan tidak ada perencanaan yang jelas mengenai area peternakan sarang burung walet , sehingga pengendalian lingkungan dan penyakit menjadi sulit. Selain itu, perlu mematuhi ketentuan Undang-Undang Peternakan dan Peraturan Pemerintah Nomor 13, seperti: peraturan tentang kebisingan, intensitas suara yang dipancarkan dari mesin; batas jam penggunaan pengeras suara; larangan di wilayah perkotaan... Hanya dengan mematuhi peraturan ini, peternak dapat memastikan keselarasan manfaat ekonomi dan kehidupan masyarakat."
Burung walet membuat sarang.
Di saat yang sama, tantangan terbesar saat ini adalah produksi dan harga produk. Meskipun Ca Mau menghasilkan sarang burung walet berkualitas tinggi, ketika produksi meningkat, harga cenderung turun. Sebelumnya, harga sarang burung walet mentah mencapai 30 juta VND/kg, sekarang hanya di atas 10 juta VND/kg. Ketergantungan pada pasar domestik dan kurangnya strategi ekspor menghambat nilai sebenarnya dari sarang burung walet Ca Mau.
Perlunya orientasi pembangunan berkelanjutan
Agar "emas putih" Ca Mau benar-benar mencapai ketinggian baru dan membawa efisiensi ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat, lembaga terkait perlu mengambil tindakan praktis.
Menekankan pentingnya terus mengembangkan resolusi terkait area budidaya sarang burung walet, Bapak Phan Minh Khoi menambahkan: "Budidaya burung walet memerlukan perencanaan yang jelas, termasuk pengembangan dan implementasi perencanaan area budidaya sarang burung walet yang spesifik, penentuan batas area budidaya dan area terlarang untuk mengendalikan lingkungan, kebisingan, dan epidemi secara efektif. Pada saat yang sama, perlu ada manajemen dan panduan bagi masyarakat untuk menerapkan peraturan perundang-undangan terkait kondisi budidaya, keamanan dan kebersihan pangan, serta pencegahan penyakit dengan tepat."
Sarang burung setelah dibersihkan.
"Selain itu, perlu fokus pada pengendalian mutu, membangun proses pengendalian mutu sarang burung walet mulai dari pemanenan hingga pengolahan, untuk memastikan kualitas dan ketertelusuran asal produk. Selain itu, perlu diperhatikan upaya pencarian dan perluasan pasar. Investasi dalam membangun, mempromosikan merek, dan mendukung koperasi serta kelompok koperasi untuk menghubungkan produksi dan konsumsi, sehingga meningkatkan posisi petani," tegas Bapak Khoi.
Agar produk "emas putih" Ca Mau dapat terus berkembang dan mengukuhkan nilainya di pasar domestik dan internasional, selain investasi dari petani, penting juga adanya strategi dan arahan yang jelas dari lembaga pengelola.
Thuy Lien - Duy Phong
Sumber: https://baocamau.vn/yen-sao-ca-mau-tu-tiem-nang-den-tao-gia-tri-a122593.html






Komentar (0)