Bapak Pang XingJian, Direktur Jenderal Schneider Electric wilayah Asia Timur, berbagi cerita di acara tersebut. Foto: TA . |
Vietnam muncul sebagai tujuan baru bagi investor pusat data berskala besar. Menurut para ahli di Konferensi Schneider Innovation 2025 di Hanoi , ledakan kecerdasan buatan (AI) menciptakan peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi pasar ini di Vietnam.
Selama bertahun-tahun, Singapura telah menjadi pasar pusat data nomor satu di Asia Tenggara. Namun, pasar ini telah kehabisan lahan dan energi.
"Beberapa investor internasional telah mulai pindah ke Malaysia, khususnya wilayah Johor Bahru. Namun, Malaysia tidak memiliki cadangan listrik bersih yang cukup untuk melayani pusat data ramah lingkungan di masa mendatang," analisis Bapak Tran Thanh Hai, Wakil Direktur Jenderal VinaCapital.
Menurut Bapak Hai, Vietnam menjadi tujuan paling diminati bagi investor internasional di bidang pusat data super. Alasan utamanya antara lain biaya lahan dan tenaga kerja yang lebih terjangkau dibandingkan negara lain. Yang terpenting, Vietnam memiliki cadangan listrik bersih tertinggi di kawasan Asia Tenggara.
"Hampir semua investor di pusat data super di AS dan negara-negara sekitarnya ingin memasuki Vietnam," kata Bapak Hai.
![]() |
Para pakar yang berpartisipasi dalam diskusi. Foto: Panitia Penyelenggara. |
Bapak Pang XingJian, Direktur Utama Schneider Electric Asia Timur, juga sependapat dengan penilaian ini. "Jika saya membandingkan Vietnam dengan negara-negara lain di kawasan Asia seperti Singapura, Indonesia, dan India, Vietnam berada di posisi yang sangat baik untuk memimpin," komentar Bapak Pang.
Meningkatnya penggunaan AI telah menyebabkan permintaan energi yang sangat besar. Permintaan dasar untuk AI mengonsumsi listrik 10 kali lebih banyak daripada pencarian Google. Menurut Badan Energi Internasional, pada tahun 2028, AI dapat mencapai 15-20% dari total konsumsi listrik pusat data.
Di Vietnam sendiri, proporsi listrik AI di pusat data diperkirakan akan meningkat dari 8% pada tahun 2023 menjadi 15-20% pada tahun 2028. Hal ini menimbulkan tantangan besar dalam memastikan pasokan listrik yang stabil.
Menurut aturan internasional, suatu negara hanya perlu menerima hyperscaler pertama, kemudian akan ada 2-3 hyperscaler lagi yang dapat dipilih pada tahun-tahun berikutnya.
"Saya yakin tahun depan, jika Vietnam bisa menarik satu hyperscaler saja, dalam 3 tahun ke depan kita akan melihat semua raksasa hyperscaler global di sini," ungkap seorang pakar dari VinaCapital.
Menurut Deloitte, pasar AI di Vietnam dapat mencapai 65 miliar USD pada tahun 2035. Dari jumlah tersebut, pasar tersebut terdistribusi ke tiga segmen: aplikasi ( 30 miliar USD ), platform ( 10 miliar USD ), dan infrastruktur ( 25 miliar USD ).
Laporan Credence Research juga menunjukkan bahwa pasar AI Vietnam akan tumbuh rata-rata 15,8% per tahun, mencapai nilai 1,52 miliar dolar AS pada tahun 2030. Pasar ini bahkan dapat menyumbang hingga 130 miliar dolar AS bagi perekonomian Vietnam pada tahun 2040.
Dr. Tran Van Khai, Wakil Ketua Komite Sains , Teknologi, dan Lingkungan Majelis Nasional, mengatakan bahwa lima tahun ke depan akan menjadi "kesempatan emas" bagi Vietnam untuk menyambut modal investasi teknologi global.
"Kami telah menciptakan koridor hukum dan lingkungan terbaik dan paling kondusif bagi perusahaan domestik dan asing untuk merintis, memimpin, dan berkonsentrasi di Vietnam," tegas Bapak Khai.
Saat ini, Majelis Nasional dan Kementerian Sains dan Teknologi sedang mempertimbangkan untuk segera menyusun Undang-Undang tentang Kecerdasan Buatan dan Undang-Undang tentang Keamanan Data. Undang-undang ini diharapkan akan diperkenalkan pada masa sidang ke-10 mendatang guna menciptakan koridor hukum bagi pelaku bisnis dan investor.
Perwakilan Schneider Electric berkomitmen untuk membangun ekosistem dan hubungan kerja sama di Vietnam. "Kami ingin menciptakan kondisi bagi mitra dan pelanggan untuk benar-benar berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Vietnam," tegas Bapak Pang XingJian.
Grup ini juga menawarkan berbagai solusi baru dalam membangun jaringan pintar. Sistem ini terintegrasi dengan AI untuk mengoptimalkan distribusi dan penggunaan energi, membantu Vietnam memastikan ketahanan energi dan menciptakan momentum bagi transformasi digital.
Sumber: https://znews.vn/ai-thuc-day-viet-nam-tro-thanh-diem-den-dau-tu-trung-tam-du-lieu-post1586322.html
Komentar (0)