AMMS 8 mempertemukan para Menteri, Kepala Delegasi Olahraga dari 10 negara anggota ASEAN, Timor-Leste dan perwakilan Sekretariat ASEAN, untuk meninjau kerja sama olahraga untuk periode 2021-2025 dan menetapkan arah untuk Rencana Aksi baru 2026-2030.
Menteri Nguyen Van Hung berbicara di konferensi tersebut
Dalam pidato pembukaannya, Menteri Nguyen Van Hung menekankan bahwa olahraga merupakan jembatan perdamaian , persahabatan, dan pembangunan berkelanjutan, yang melaluinya negara-negara tidak hanya membangun masyarakat yang sehat tetapi juga berkontribusi dalam memperkuat kepercayaan, solidaritas, dan pengertian di antara masyarakat ASEAN.
Dalam laporannya di Konferensi tersebut, Ibu Le Thi Hoang Yen, Wakil Direktur Departemen Olahraga Vietnam, mengatakan bahwa pada periode 2021-2025, negara-negara ASEAN telah menyelesaikan sekitar 94% tujuan Rencana Aksi Olahraga, termasuk: Pengembangan olahraga komunitas, olahraga sekolah, olahraga untuk penyandang disabilitas, serta peningkatan kapasitas manajemen dan pelatihan. Program kerja sama telah terlaksana secara efektif berkat dukungan mitra dialog seperti Tiongkok, Jepang, Korea, FIFA, WADA, dan banyak organisasi internasional lainnya.
Hasil ini berkontribusi dalam mengukuhkan ASEAN sebagai komunitas yang kohesif, bertanggung jawab, dan berorientasi pada pembangunan berkelanjutan melalui olahraga. Selain itu, Vietnam juga menekankan peran olahraga dalam sistem kesejahteraan sosial nasional, menganggapnya sebagai alat penting untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, meningkatkan kualitas hidup, dan menyebarkan gaya hidup sehat.
Wakil Menteri Hoang Dao Cuong berbicara di konferensi tersebut
Mewakili delegasi Vietnam, Wakil Menteri Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Hoang Dao Cuong menyampaikan laporan yang merangkum hasil SOMS 16 dan inisiatif-inisiatif baru. Dalam laporan tersebut, beliau menyatakan bahwa Vietnam telah menyelesaikan draf Nota Kesepahaman ASEAN-FIFA tentang Pengembangan Sepak Bola dan Integritas Olahraga, yang diharapkan akan ditandatangani pada KTT ASEAN ke-47 di Malaysia pada Oktober 2025.
Nota Kesepahaman ASEAN-WADA tentang Anti-Doping juga telah disetujui oleh kedua negara, yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kepatuhan dan menstandardisasi proses pengendalian doping di kawasan.
Terkait orientasi tahun 2026-2030, Wakil Menteri Hoang Dao Cuong mengusulkan empat prioritas utama: Inovasi dalam pelatihan pelatih dan atlet; Penerapan transformasi digital dalam manajemen dan penyelenggaraan acara olahraga; Promosi olahraga berkelanjutan dan ramah lingkungan; Memperkuat peran olahraga dalam membangun masyarakat ASEAN yang bersatu, damai, dan sejahtera.
Ikhtisar konferensi
Pada konferensi tersebut, perwakilan berbagai negara juga memberikan kontribusi penting untuk memajukan olahraga regional di masa mendatang. Khususnya, Malaysia mempresentasikan inisiatif untuk membangun Pusat Keunggulan Pelatihan Olahraga ASEAN. Inisiatif ini dianggap strategis untuk meningkatkan kapasitas pelatih, menstandardisasi kualifikasi profesional, dan meningkatkan pertukaran pengetahuan olahraga di antara negara-negara anggota.
Konferensi AMMS 8 sangat menyetujui usulan Vietnam dan menilai bahwa inisiatif baru akan berkontribusi dalam menyempurnakan kerangka kerja sama olahraga ASEAN yang komprehensif, serta menciptakan landasan bagi periode pembangunan 2026-2030.
Berbicara di akhir sesi pagi, Menteri Nguyen Van Hung menyatakan keyakinannya bahwa AMMS 8 bukan hanya tempat untuk mengevaluasi pencapaian, tetapi juga kesempatan bagi kita untuk bekerja menuju ASEAN yang lebih sejahtera - di mana olahraga menjadi kekuatan pendorong persatuan, pembangunan, dan penyebaran nilai-nilai kemanusiaan, kedamaian, dan kebahagiaan.
Menteri Nguyen Van Hung kembali menegaskan pentingnya olahraga dalam tiga pilar utama ASEAN— politik , keamanan, ekonomi, dan budaya—masyarakat. Bapak Nguyen Van Hung mengatakan bahwa olahraga tidak hanya berkontribusi dalam memperkuat keamanan dan meningkatkan kesehatan, tetapi juga berperan sebagai pilar yang menghubungkan antarmanusia, mendorong pemahaman dan persahabatan antarbangsa.
"Olahraga tidak hanya berkontribusi pada kesehatan, tetapi juga membawa nilai-nilai ekonomi, budaya, dan sosial. Ini membuktikan bahwa olahraga merupakan bidang yang menyatukan semua faktor untuk pembangunan manusia yang komprehensif," tegas Menteri Nguyen Van Hung.
Sumber: https://bvhttdl.gov.vn/amms-lan-thu-8-the-thao-la-cau-noi-cua-hoa-binh-huu-nghi-va-phat-trien-ben-vung-2025101614443387.htm
Komentar (0)