Terdakwa Shabazz Suleman melarikan diri dari Turki selama perjalanan dan pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS
TANGKAPAN LAYAR THE INDEPENDENT
Kantor berita AFP melaporkan pada tanggal 27 Mei bahwa pengadilan Inggris telah menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada seorang warga negara Inggris karena melakukan perjalanan ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok yang menamakan diri Negara Islam (IS) hampir 10 tahun yang lalu.
Hakim Mark Lucraft menjatuhkan hukuman kepada Shabazz Suleman, dari kota High Wycombe di barat laut Inggris, karena bergabung dengan organisasi teroris.
"Anda pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Anda memahami bahwa ISIS adalah organisasi yang dilarang berdasarkan hukum Inggris. Ambisi Anda adalah menjadi penembak jitu," kata hakim saat membacakan vonis di pengadilan pidana Old Bailey di London.
Bulan lalu, pria berusia 27 tahun itu mengaku bersalah mempersiapkan tindakan terorisme setelah melakukan perjalanan dari Inggris ke Turki pada bulan Agustus 2014 pada usia 18 tahun untuk bergabung dengan ISIS di Suriah.
Suleman menghilang saat bepergian bersama keluarganya di Türkiye, sebuah negara yang berbatasan dengan Suriah dan merupakan rute populer bagi ekstremis Barat untuk bepergian ke Suriah.
Terdakwa ditangkap di Bandara Heathrow, Inggris, pada September 2021 dan didakwa dengan beberapa pelanggaran terkait terorisme. Menurut pengadilan, Suleman harus menjalani hukuman minimal 9 tahun 6 bulan dari hukuman penjara seumur hidup.
Jaksa Duncan Atkinson mengatakan Suleman ditangkap oleh pasukan Turki dalam perjalanan ke Suriah sebelum memilih untuk menjadi bagian dari pertukaran tahanan dengan ISIS.
Setibanya di Suriah, Suleman mengunggah pengalamannya dengan ISIS di media sosial. Ia kemudian merasa "kecewa" dengan jihadisme dan mencoba membelot dari kelompok teroris tersebut, ungkap pengadilan.
Setelah jatuhnya ISIS, Suleman ditangkap oleh FSA di Suriah sebelum dibawa ke Türkiye dan Pakistan.
Pengacara pembela Abdul Iqbal mengatakan Suleman adalah seorang pemuda yang "muda dan idealis" yang ingin membantu orang-orang yang "dalam kesulitan" dan mengambil bagian dalam "misi non-tempur" bersama ISIS.
Tuan Iqbal menambahkan bahwa kliennya telah membuat keputusan "tegas" tentang keinginannya untuk melarikan diri setelah lima bulan bergabung dengan ISIS.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)