Spanyol Dengan Real mengalahkan Braga 3-0, Carlo Ancelotti melampaui Sir Alex Ferguson untuk menjadi pelatih dengan kemenangan terbanyak di Liga Champions, dengan 116 pertandingan.
Dalam pertandingan resminya yang ke-1.300, Ancelotti mencetak sejarah Liga Champions dengan kemenangannya yang ke-116. Pelatih asal Italia itu mencapai tonggak sejarah tersebut di musim ke-21 dan kemenangannya diraih bersama delapan klub: Milan (42 kemenangan), Real Madrid (40), Chelsea (10), Bayern München (7), PSG (6), Napoli (5), Parma (4), dan Juventus (2). "Merupakan suatu kehormatan bisa meraih begitu banyak kemenangan di Liga Champions," ujarnya singkat ketika diberitahu tentang rekor tersebut.
Ancelotti juga memegang banyak rekor lain di Liga Champions, termasuk menjadi satu-satunya pelatih yang memenangkan turnamen tersebut sebanyak empat kali, ketika ia menang bersama Milan pada musim 2002-2003 dan 2006-2007, serta Real pada musim 2013-2014 dan 2021-2022.
Pelatih Ancelotti dalam kemenangan 3-0 Real atas Braga pada putaran keempat Grup C Liga Champions di Bernabeu pada 8 November. Foto: X / realmadrid
Ia juga satu-satunya pelatih yang tampil di lima final, pada tahun 2003, 2005, 2007 bersama Milan, dan 2014, 2022 bersama Real Madrid. Dalam satu-satunya kekalahannya di tahun 2005, Ancelotti dan Milan tumbang di Istanbul, di mana Liverpool melakukan comeback yang luar biasa: tertinggal 0-3 di babak pertama, lalu menyamakan kedudukan 3-3 sebelum menang adu penalti.
Ancelotti juga merupakan salah satu dari sedikit pelatih yang pernah meraih gelar juara bersama dua klub berbeda. Empat pelatih lainnya adalah Ernst Happel (bersama Feyenoord pada 1970, Hamburg pada 1983), Jupp Heynckes (Real Madrid pada 1998, Bayern pada 2013), Ottmar Hitzfeld (Dortmund pada 1997, Bayern pada 2001), dan Jose Mourinho (Porto pada 2004, Inter pada 2010).
Rekor kemenangan terbanyak di Liga Champions sebelumnya dipegang oleh Ferguson dengan 115 kemenangan dalam 214 pertandingan saat memimpin Man Utd. Mantan pelatih legendaris Skotlandia ini juga jauh tertinggal dari Ancelotti dalam hal jumlah gelar juara, hanya meraih gelar bersama "Setan Merah" pada tahun 1999 dan 2008, serta dua kali menjadi runner-up pada tahun 2009 dan 2011.
Di Bernabéu pada malam 8 November, Real Madrid mempertahankan rekor kemenangan mereka dengan mengalahkan Braga 3-0 berkat gol-gol dari Brahim Diaz, Vinicius, dan Rodrygo. Ini adalah pertama kalinya sejak 2015 Real Madrid memenangkan keempat pertandingan penyisihan grup, meraih 12 poin, dan menjadi satu-satunya pemuncak klasemen Grup C. Hasil ini membantu Real Madrid mengamankan tiket awal ke babak berikutnya dan akan memastikan posisi puncak jika mereka mengalahkan Napoli di babak berikutnya pada 29 November.
"Tidak mudah lolos ke babak penyisihan grup Liga Champions. Kami bermain sangat baik di empat pertandingan pertama, baik kandang maupun tandang," ujar Ancelotti. "Ini turnamen yang spesial bagi kami, dan Real Madrid telah mengukir sejarah di sini. Setiap pertandingan terasa spesial, dan kami tidak akan kehilangan fokus di dua pertandingan terakhir."
Dalam wawancara di RAC1 awal pekan ini, mantan gelandang Barca, Gerard Pique, mengatakan Real Madrid beruntung memenangkan Liga Champions 2021-2022 dan bahwa kejuaraan ini tidak akan dikenang dalam sejarah. Ketika ditanya tentang pernyataan Pique, Ancelotti menjawab: "Pique hidup di dunianya sendiri, bukan dunia para madridista. Tidak ada penggemar Real Madrid yang akan melupakan gelar juara ke-14 atau apa yang telah dilakukan klub di arena ini."
Hong Duy
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)