Polisi mengatakan Nicholas Hawkes, 39, mengaku bersalah atas "mengirim foto atau film alat kelamin untuk menimbulkan kecemasan, tekanan, atau penghinaan".
Foto ilustrasi: Getty
Crown Prosecution Service (CPS) mengatakan ia dijatuhi hukuman 52 minggu penjara karena serangan siber dan 14 minggu lagi karena melanggar perintah pengadilan sebelumnya.
Jaksa mengatakan Hawkes mengirim gambar tersebut kepada seorang gadis berusia 15 tahun dan seorang wanita pada bulan Februari, beberapa hari setelah cyberstalking menjadi pelanggaran berdasarkan Undang-Undang Keamanan Daring.
Berdasarkan undang-undang yang ditujukan untuk memberantas pelecehan seksual daring, pelanggaran perundungan siber pada aplikasi kencan dan platform lainnya dapat dihukum hingga dua tahun penjara.
"Sebagaimana mereka yang terlibat dalam perilaku tidak senonoh di dunia nyata dapat menghadapi konsekuensi, demikian pula mereka yang melakukan kejahatan daring. Bersembunyi di balik layar komputer pun tidak terkecuali dari hukum," kata Hannah von Dadelzsen, Wakil Kepala Jaksa Penuntut Umum di CPS.
Mai Van (menurut Reuters)
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)