Menteri Negara Inggris untuk Sains , Teknologi, dan Inovasi George Freeman mengumumkan pendanaan tersebut pada tanggal 2 November (Foto: PA).
Informasi di atas diumumkan oleh Menteri Negara Inggris untuk Sains, Teknologi, dan Inovasi, George Freeman, pada tanggal 2 November, dalam pertemuan dengan Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn di London, menurut Kedutaan Besar Inggris di Hanoi .
Hibah tersebut merupakan komponen ODA dari Fasilitas Kemitraan Sains Internasional (ISPF), salah satu program kolaborasi sains dan teknologi terbesar antara peneliti Inggris dan mitra internasional.
Duta Besar Inggris untuk Vietnam, Bapak Iain Frew, mengatakan: "Dengan ISPF, kami berharap dapat menghubungkan kelompok riset, universitas, dan lembaga riset unggulan dari Inggris dan Vietnam untuk melaksanakan proyek riset yang hanya dapat dicapai melalui kerja sama internasional."
ISPF berfokus pada empat topik utama: lingkungan, kesehatan, teknologi baru, dan pelatihan sumber daya manusia.
Topik penelitian antara Inggris dan Vietnam dapat beragam, mulai dari resistensi antibiotik, akuakultur berkelanjutan hingga transisi energi, menurut Duta Besar Frew.
Sebelumnya, Inggris dan Vietnam juga meletakkan dasar bagi kerja sama ilmiah melalui Newton Fund dan Global Challenges Research Fund.
Pada acara tanggal 2 November tersebut, Menteri Luar Negeri Freeman mengumumkan sejumlah program kerja sama dengan negara-negara ASEAN di bawah Dana ISPF dalam waktu mendatang.
Secara khusus, Dewan Riset Medis Inggris sedang berdiskusi dengan mitra-mitra Asia Tenggara mengenai program riset mengenai penyakit menular, respons pandemi, dan resistansi antimikroba senilai 26 juta USD dari kontribusi Inggris saja.
British Council juga sedang bersiap mengumumkan rincian kemitraan penelitian senilai $11 juta dan program pelatihan peneliti muda senilai $3,1 juta untuk Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)