Logo Apple di sebuah toko di Washington, DC, AS. Foto ilustrasi: AFP/TTXVN

DMA telah diterapkan sepenuhnya pada Maret 2024 untuk menjadikan sektor digital di 27 negara anggota lebih adil dan terbuka. Namun, Apple telah berulang kali menentang undang-undang Uni Eropa tersebut.

Dalam surat resmi setebal 25 halaman kepada Komisi Eropa (EC), Apple berpendapat bahwa Uni Eropa harus menghapus DMA dan menerapkan instrumen hukum yang lebih sesuai untuk tujuan tersebut. Perusahaan berargumen bahwa persyaratan DMA akan menimbulkan beberapa risiko karena warga Eropa dapat mengunduh toko aplikasi yang bersaing dengan App Store Apple. Raksasa teknologi AS tersebut menyatakan bahwa jumlah keluhan pengguna terkait perubahan terkait DMA telah meningkat, tetapi tidak memberikan angka spesifik.

Menurut Apple, DMA telah menyebabkan pengalaman pengguna yang lebih buruk di Uni Eropa, memaparkan mereka pada risiko baru, dan mengganggu cara kerja produk Apple. Apple juga berargumen bahwa hukum Uni Eropa telah memaksanya untuk menunda peluncuran fitur-fitur baru di pasar-pasar blok tersebut. Misalnya, Apple belum meluncurkan fitur "terjemahan langsung" di AirPods, yang memungkinkan pengguna memilih bahasa untuk mendengar terjemahan langsung melalui headphone. Teknologi ini diluncurkan di AS September ini, tetapi Apple mengatakan perlu melakukan lebih banyak pekerjaan teknis untuk memastikan privasi pengguna di Uni Eropa.

Apple telah mendesak Uni Eropa untuk mereformasi seluruh DMA jika tidak dihapuskan, dan telah mengusulkan agar badan independen Uni Eropa, alih-alih Komisi Eropa, yang menegakkan hukum tersebut. Perusahaan teknologi AS tersebut menyerahkan dokumen tersebut saat Uni Eropa menyelesaikan konsultasi awal untuk menilai efektivitas hukum tersebut.

Menurut baotintuc.vn

Sumber: https://huengaynay.vn/kinh-te/khoa-hoc-cong-nghe/apple-canh-bao-nhung-rui-ro-bao-mat-do-dao-luat-thi-truong-ky-thuat-so-158145.html