Perebutan tempat ketiga selalu menjadi topik kontroversial dalam turnamen sepak bola, berapa pun skalanya. Pada tahun 2014, pelatih Louis van Gaal menegaskan bahwa para pemain seringkali tidak ingin bermain di perebutan tempat ketiga dan "akan sangat buruk jika kembali dengan dua kekalahan beruntun di babak sistem gugur". Beberapa pakar dan pemain juga berpendapat bahwa bermain di perebutan tempat ketiga tidak perlu, karena tim yang kalah di semifinal hanya ingin pulang dengan medali perunggu.
U.22 Vietnam perlu meningkatkan semangat mereka untuk pertandingan medali perunggu dengan U.22 Myanmar
Namun, terlepas dari kontroversi pertandingan yang dianggap tak berarti ini, persaingan perebutan medali perunggu melawan U-22 Myanmar pada pukul 16.00 hari ini, 16 Mei, tetap berharga bagi U-22 Vietnam. Pertama-tama, tim asuhan pelatih Philippe Troussier memang tidak mencapai target final, tetapi bagaimanapun juga, medali perunggu di SEA Games 32 juga menjadi penyemangat bagi para pemain yang kemampuan dan pengalamannya selama ini diragukan. Ini adalah kesempatan bagi U-22 Vietnam untuk mengucapkan selamat tinggal pada turnamen dengan kemenangan, sehingga sedikit meringankan kesedihan.
Selain itu, pertandingan dengan U.22 Myanmar merupakan kesempatan emas bagi U.22 Vietnam untuk membuktikan kemampuan mereka bangkit dari kekalahan.
Para pemain asuhan Pelatih Troussier dikalahkan oleh U-22 Indonesia di ambang final akibat serangkaian kesalahan, baik dari pertahanan maupun serangan. Kekalahan itu tak terelakkan. Namun, U-22 Vietnam perlu berjuang untuk membuktikan bahwa kekalahan tak akan memadamkan semangat juang para pemain. Di saat yang sama, pertandingan melawan U-22 Myanmar menjadi kesempatan bagi Pelatih Troussier untuk melihat kemampuan memperbaiki kesalahan para pemainnya. Kesalahan memang lazim terjadi pada pemain muda, tetapi U-22 Vietnam tidak hanya berpartisipasi di SEA Games.
Pelatih Troussier akan mengevaluasi sikap murid-muridnya dalam mengatasi kegagalan.
U-22 Vietnam perlu perbaiki kesalahan yang terungkap di laga sebelumnya
Setelah turnamen ini, banyak pemain akan bermain di kualifikasi U-23 Asia 2024, ASIAD 19,... atau lebih jauh lagi, ada nama-nama yang berpotensi dipromosikan ke tim nasional. Oleh karena itu, para pemain perlu membuktikan bahwa mereka dapat memperbaiki kesalahan mereka untuk meyakinkan staf pelatih, sekaligus meyakinkan para penggemar bahwa pernyataan Pak Troussier "generasi pemain ini sepenuhnya mampu mewujudkan banyak hal di masa depan" bukan sekadar omong kosong.
Bagi para pemain yang belum banyak bermain sejak awal turnamen, pertandingan melawan U-22 Myanmar juga menjadi ajang untuk "mencetak poin" bersama Pelatih Troussier. Pelatih asal Prancis ini telah menggunakan skuad tetap dalam 4 dari 5 pertandingan sejak awal turnamen (kecuali pertandingan melawan U-22 Thailand, di mana mereka bermain di tim B ketika sudah dipastikan lolos ke semifinal). Namun, Pak Troussier selalu berganti pemain secara konstan untuk menciptakan kondisi yang mendukung anak didiknya. Bek tengah Ngoc Thang tampil perdana di pertandingan melawan U-22 Thailand di SEA Games 32, tetapi berkat penampilannya yang apik, ia tetap menjadi starter dalam pertandingan melawan U-22 Indonesia. Pelatih Troussier telah menggunakan maksimal 5 pergantian pemain per pertandingan sejak awal turnamen, menunjukkan bahwa pelatih Prancis ini selalu membuka peluang bagi semua anak didiknya untuk menjadi starter.
Dalam kompetisi yang tidak seberat perebutan medali perunggu, pertandingan kemungkinan akan lebih terbuka. Timnas U-22 Vietnam perlu memanfaatkan kesempatan ini untuk terus menerapkan gaya permainan yang dominan, menyempurnakan lini serang, mengasah penyelesaian akhir, dan meningkatkan semangat kompetitif. Bagi para pemain muda, setiap pertandingan, baik persahabatan maupun resmi, merupakan langkah yang harus diambil untuk menyempurnakan diri.
Inilah ujian yang diberikan Pak Troussier kepada murid-muridnya, karena kemampuan mengatasi kegagalan juga merupakan kualitas yang diperlukan untuk mencetak pemain-pemain hebat. Timnas U-22 Vietnam perlu memainkan pertandingan yang gemilang melawan Timnas U-22 Myanmar untuk menutup SEA Games ke-32, sekaligus membuka babak baru yang lebih menjanjikan.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)