Selama konferensi pers rutin yang diadakan pada tanggal 24 Juni, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Le Thi Thu Hang memberikan komentar terkait Laporan Hak Asasi Manusia Dunia 2020 dari Layanan Aksi Eksternal Uni Eropa (EEAS).
"Kami mengakui penilaian atas pencapaian Vietnam dalam melindungi hak-hak buruh, memberantas pekerja anak, dan mempromosikan kesetaraan gender dalam Laporan Hak Asasi Manusia 2020 dari Layanan Aksi Eksternal Uni Eropa. Sayangnya, laporan tersebut masih mengandung beberapa konten yang tidak objektif berdasarkan informasi yang tidak secara akurat mencerminkan realitas di Vietnam," ujar Ibu Le Thi Thu Hang.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Le Thi Thu Hang mengatakan laporan EEAS masih memiliki beberapa konten yang tidak objektif berdasarkan informasi yang tidak secara akurat mencerminkan kenyataan di Vietnam. |
Faktanya, sebagaimana telah berulang kali ditegaskan, Negara Vietnam senantiasa memperhatikan perlindungan dan pemajuan hak asasi manusia. Hal ini telah dituangkan secara khusus dalam Konstitusi 2013 dan dokumen hukum terkait, dihormati dan diimplementasikan dalam praktik, serta ditegaskan melalui pencapaian di bidang ekonomi, sosial, kesehatan, dan pencegahan serta pengendalian pandemi COVID-19. Upaya dan keberhasilan ini juga telah diakui oleh masyarakat internasional dalam berbagai kerangka kerja bilateral dan multilateral, seperti Tinjauan Berkala Universal (UPR) siklus III Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Menurut Ibu Le Thi Thu Hang, kebebasan berbicara, kebebasan pers dan kebebasan informasi di Vietnam ditunjukkan dengan jelas melalui perkembangan beragam jenis dan konten yang kaya dari surat kabar Vietnam dan fakta bahwa lebih dari 70% penduduk Vietnam menggunakan Internet dan jejaring sosial internasional dan domestik.
"Di Vietnam, tidak ada seorang pun yang ditangkap atau diadili hanya karena 'menyampaikan pendapat' atau 'melindungi hak asasi manusia'. Sebagaimana negara-negara lain, Vietnam juga bertekad untuk melawan tindakan-tindakan yang memanfaatkan kebebasan dan demokrasi untuk melanggar hukum, melanggar kepentingan negara, serta hak dan kepentingan sah organisasi dan warga negara. Proses investigasi, persidangan, dan penahanan dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum; hak-hak tahanan dijamin," tegas Ibu Le Thi Thu Hang.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri juga menegaskan bahwa Vietnam sangat mementingkan Kemitraan Kerja Sama Komprehensif dengan Uni Eropa. Vietnam siap membahas dan bekerja sama dengan Uni Eropa terkait isu-isu hak asasi manusia dengan semangat yang jujur, terbuka, dan saling menghormati guna meningkatkan saling pengertian, melalui mekanisme dialog hak asasi manusia tahunan dan kerangka kerja pertukaran bilateral lainnya.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)