Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Museum Geologi Bandung - Tempat Pelestarian Jejak Purba Bumi

Museum ini didirikan pada tahun 1928 oleh ahli geologi Belanda pada masa kolonial dan saat ini dikelola oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia.

VietnamPlusVietnamPlus05/08/2025

Terletak di jantung kota Bandung, provinsi Jawa Barat, Indonesia, Museum Geologi Bandung adalah salah satu museum ilmu pengetahuan alam paling terkemuka di Indonesia.

Tempat ini bukan hanya menyimpan jejak tertua Bumi, tetapi juga merupakan "gerbang waktu" untuk kembali ke jutaan tahun yang lalu.

Museum ini didirikan pada tahun 1928 oleh ahli geologi Belanda pada masa kolonial dan saat ini dikelola oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia.

Tempat ini saat ini menyimpan lebih dari 250.000 sampel batuan, mineral, dan fosil yang telah diklasifikasikan dan dipelajari selama hampir satu abad.

Tepat di aula utama, kerangka dinosaurus Tyrannosaurus rex raksasa—simbol museum—meninggalkan kesan yang kuat. Dengan panjang lebih dari 14 meter dan tinggi hampir 7 meter, model ini merupakan replika persis dari spesimen fosil yang ditemukan di Amerika Utara. Kerangka dinosaurus ini tidak hanya memberikan kesan visual yang kuat, tetapi juga membuka perjalanan pengalaman yang hidup tentang sejarah Bumi dan evolusi kehidupan.

Museum ini terbagi menjadi tiga area utama. Dalam pameran Sejarah Kehidupan, pameran menunjukkan garis waktu geologis yang mencakup miliaran tahun, dari awal mula Bumi, melalui lautan purba, kemunculan organisme bersel tunggal, ikan bertulang, amfibi, reptil, dan akhirnya manusia.

Yang juga dipamerkan adalah fosil hewan prasejarah seperti Stegodon (gajah purba), Rhinoceros sondaicus (badak Jawa), kuda nil purba, dan kura-kura darat raksasa Megalochelys.

Zona Geologi Indonesia menampilkan peta geologi, batuan, mineral berharga, dan simulasi aktivitas vulkanik, karakteristik Cincin Api Pasifik yang mana Indonesia merupakan pusatnya.

Model, animasi, dan layar sentuh membantu pemirsa memahami struktur, pergerakan geologis, dan sumber daya negara.

Area Eksploitasi dan Pemanfaatan Mineral - memberikan pandangan komprehensif tentang peran sumber daya dalam pembangunan sosial-ekonomi . Selain itu, terdapat topik-topik edukatif seperti bencana lingkungan, perubahan iklim, dan langkah-langkah pertambangan berkelanjutan.

Salah satu artefak museum yang paling luar biasa adalah fosil Homo erectus (orang Jawa kuno) yang ditemukan di Sangiran, Jawa Tengah. Spesimen fosil ini membuktikan keberadaan manusia prasejarah di kepulauan Indonesia lebih dari satu juta tahun yang lalu, yang turut menempatkan Indonesia di peta arkeologi dunia.

khung-long.jpg
Model kerangka dinosaurus Tyrannosaurus rex ini memiliki panjang lebih dari 14 meter dan tinggi hampir 7 meter, replika persis dari spesimen fosil yang ditemukan di Amerika Utara. (Sumber: Do Quyen/VNA)

Selain itu, fosil gajah Blora (Elephas hysudrindicus), spesies gajah raksasa yang pernah hidup di Jawa, ditampilkan hampir 85% utuh, menunjukkan bahwa tingkat arkeologi dan konservasi Indonesia terus meningkat.

Setelah restorasi besar-besaran dengan dukungan Pemerintah Jepang melalui JICA pada tahun 2000, museum ini telah menjadi destinasi pendidikan dan wisata terkemuka, menarik ratusan ribu pengunjung setiap tahunnya. Di akhir pekan, tempat ini sering dikunjungi ratusan pelajar dari provinsi tetangga untuk belajar dan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.

Husna, siswa kelas 10 di Kota Bandung, bercerita bahwa museum ini menyimpan banyak hal menarik tentang sejarah bumi dan manusia. Husna paling terkesan dengan kerangka dinosaurus raksasa tersebut. Karena sudah sering ke sana, kali ini Husna mengajak adik perempuannya dan yakin adiknya itu bisa menjelaskan banyak hal menarik kepadanya.

Tutorial, video interaktif, papan simulasi dan model geologi dirancang agar mudah digunakan dan menarik.

Selain menjadi pusat pendidikan yang menarik bagi pelajar dan wisatawan, museum ini juga diperuntukkan bagi para profesional dan peneliti di bidang arkeologi.

Museum ini juga secara rutin menyelenggarakan seminar, pameran keliling dan memiliki kegiatan kerja sama internasional di bidang geologi, lingkungan hidup dan pelestarian warisan alam.

“Misi kami adalah mendidik, menyampaikan informasi dan pengetahuan di bidang geologi, membimbing, dan mendidik masyarakat tentang cara meminimalkan risiko di bidang geologi, membantu mengelola sumber daya alam dengan lebih baik, dan mencegah bencana alam secara efektif,” ujar Bapak Raden Isnu Hajar Sulistyawan, Direktur Museum. “Setiap hari, kami menerima 2-3 ribu pengunjung domestik dan internasional.”

Museum Geologi Bandung bukan hanya destinasi wisata, tetapi juga simbol semangat Indonesia dalam melestarikan pengetahuan dan warisan alam. Dalam konteks perubahan iklim dan degradasi lingkungan yang semakin serius, Museum Geologi Bandung juga berperan sebagai "gudang peringatan" - tempat orang-orang menengok masa lalu untuk menemukan jalan bagi masa depan.

(TTXVN/Vietnam+)

Source: https://www.vietnamplus.vn/bao-tang-dia-chat-bandung-noi-luu-giu-nhung-dau-tich-co-xua-cua-trai-dat-post1053779.vnp


Komentar (0)

No data
No data

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Di musim 'berburu' rumput alang-alang di Binh Lieu
Di tengah hutan bakau Can Gio
Nelayan Quang Ngai kantongi jutaan dong setiap hari setelah menang jackpot udang
Video penampilan kostum nasional Yen Nhi mendapat jumlah penonton terbanyak di Miss Grand International

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

Hoang Thuy Linh membawakan lagu hitsnya yang telah ditonton ratusan juta kali ke panggung festival dunia

Peristiwa terkini

Sistem Politik

Lokal

Produk